Ketika dicek dalam mobil, lanjut Rahmanto, ditemukan bungkusan-bungkusan besar comet dan seblak kering. Ia mengatakan petugas mencurigai mobil itu dicuri seusai pemiliknya belanja seblak.
"Polisi awalnya menduga mobil habis belanja kemudian dicuri," kata dia.
Sementara itu, nomor polisi mobil tersebut ada dua yang dipasang bertumpuk, pelat Z dan B.
"Pelat Z di bagian dalam, pelat B di bagian luar. Aslinya mobil tersebut berpelat Z, sesuai STNK yang ditemukan di dalam dasboard," terang Rahmanto.
Di bungkusan plastik comet dan seblak itu ada merek serta nama produsen makanan ringan tersebut. Namun, tidak tertera nomer telepon yang bisa dihubungi.
Berbekal dari merek di plastik seblak tersebut, Polisi menelusuri keberadaan pabriknya.
"Saya diajak petugas menelusuri pabrik seblak yang tertera di bungkus seblak, comet itu," ucap Rahmanto.
Baca Juga: Heboh Anak di Magetan Tiba-tiba Sudah Disunat Usai Bermimpi Diantar ke Mantri Pakai Mobil
Akhirnya petugas menemukan keberadaan pabrik seblak itu.
"Ternyata di Cimari, Kecamatan Cikoneng. Pabriknya punya Bu Haji Ida," kata Rahmanto.
Ketika dikonfirmasi kepada pemilik, rupanya mobil tersebut bukan dicuri setelah belanja seblak.
Rahmanto mengatakan, mobil tersebut justru milik Ida yang hilang dicuri.
"Senin dinihari, mobil tersebut diketahui hilang," jelas Rahmanto.
Namun, lanjut Rahmanto, si pemilik mobil tidak melaporkan pencurian ini ke polisi.
"Mobil itu milik Bu Haji Ida, namun si Ibu tidak melaporkan kehilangan mobilnya ke polisi," tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.