Setelah insiden pengeroyokan itu, nama Djamari Chaniago menjadi perhatian publik.
Baca Juga: Imbas Insiden Moge di Bukittinggi, Komunitas Harley-Davidson Keluarkan Surat Edaran
Sebab, selain memimpin rombongannya touring, Djamari Chaniago juga sebagai ketua Harley-Davidson Owner Group (HOG) Siliwangi Bandung Chapter Indonesia.
Apalagi Djamari juga sempat mengeluarkan pernyataan kontroversial atas kejadian itu. Menurut dia, kasus pengeroyokan itu hanya kesalahpahaman saja dan itu hal yang biasa.
“Sudah selesai, jangan lagi kau tanya-tanya. Pak Dandim ada, Pak Subdenpom ada. Itu kesalahpahaman saja. Biasa itu, apa persoalan kecil saja bisa jadi besar,” ujar Djamari.
Sebelum pensiun dan memimpin klub moge, sosok Djamari Chaniago diketahui pernah menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan TNI.
Baca Juga: Rombongan Moge Harley-Davidson Pengeroyok TNI Dipimpin Mantan Pangkostrad
Itu karena kedekatan Djamari dengan Panglima ABRI (Pangab) Jenderal TNI, Wiranto. Karena kedekatan itu, Djamari mendapatkan jabatan penting dalam waktu singkat.
Betapa tidak, jabatan Pangkostrad sebelumnya diisi oleh Letjen TNI Jonny Lumintang.
Namun, Jonny hanya menjabat selama 24 jam alias sehari sebelum akhirnya Wiranto menggantinya dengan menunjuk Djamari Chaniago.
Selama menjabat Pangkostrad, Letnan TNI (Purn) Djamari Chaniago dipercaya untuk meredam situasi yang saat itu tengah memanas pascaturunnya Presiden RI Jenderal TNI H.M.Soeharto tahun 1998 silam.
Baca Juga: Michael Simon Pengusaha Ternama yang Ditahan Usai Keroyok 2 TNI, Butuh 4 Tahun untuk Punya Moge
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.