ABU DHABI, KOMPAS.TV – Kazakhstan mencatatkan prestasi gemilang dalam ajang World Pencak Silat Championship ke-20 dan Junior World Pencak Silat Championship ke-5 yang berlangsung di Abu Dhabi pada 18-22 Desember 2024.
Negara di Asia Tengah ini berhasil meraih 10 medali emas, 7 perak, dan 15 perunggu, dengan total 32 medali dari kategori junior, senior, dan eksibisi.
Indonesia sendiri mempertahankan statusnya sebagai juara umum dengan 11 medali emas di masing-masing kategori.
Namun, capaian Kazakhstan menjadi sorotan karena menunjukkan perkembangan pesat olahraga tradisional Indonesia di kancah internasional.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman, menyebut keberhasilan ini sebagai hasil dari diplomasi budaya yang terus diperkuat.
"Prestasi Pencak Silat Kazakhstan yang luar biasa pada kejuaraan dunia di Abu Dhabi tahun 2024 ini bukan hanya menjelaskan prestasi dari satu cabang olahraga yang identik dengan kebudayaan Indonesia, tapi juga merupakan cerminan dari eratnya hubungan antara Indonesia dan Kazakhstan. Kemajuan Pencak Silat Kazakhstan dari waktu ke waktu merupakan refleksi dari semakin majunya diplomasi Indonesia di Kazakhstan dan Asia Tengah secara G to G dan People to People," ujar Fadjroel dalam rilis yang diterima KompasTV, Kamis (26/12/2024).
Keberhasilan Kazakhstan tidak terlepas dari dukungan penuh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Astana.
Berbagai program telah digagas, mulai dari mendatangkan pelatih profesional sejak 2023 hingga menyediakan peralatan silat.
KBRI juga mendirikan Pencak Silat Corner di Pusat Budaya Indonesia di Astana pada 2022.
Fasilitas ini menjadi ruang belajar bagi masyarakat Kazakhstan yang ingin mengenal lebih jauh olahraga tradisional Indonesia tersebut.
Baca Juga: Menteri Kebudayaan Upayakan Pelestarian Pencak Silat Lewat Kurikulum dan Media
Dukungan ini secara perlahan semakin membuahkan hasil yang sangat baik dalam pengembangan Pencak Silat Diplomasi.
Pelatih PERSILAT, Nurfakih, yang melatih atlet Kazakhstan selama tiga bulan terakhir, mengapresiasi dukungan KBRI.
Menurutnya, kolaborasi antara KBRI Astana dan Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan menjadi kunci keberhasilan.
“Tim Pencak Silat Kazakhstan mengalami peningkatan kemampuan secara teknis, strategi. Saya melihat salah satu kunci kemajuan ini adalah dukungan yang sangat luar biasa dalam mensupport perkembangan Pencak Silat kazakhstan dari Bapak Dubes Fadjroel Rachman dan KBRI Astana. Dukungan seperti ini sangat penting dalam diplomasi Pencak Silat go to olympics,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Dr. M. Riski Adi Wijaya, pelatih PERSILAT lainnya. Ia menyebut potensi besar atlet Kazakhstan yang mampu berkembang pesat dengan bimbingan intensif.
“Atlet silat Kazakhstan memiliki potensi besar namun memerlukan bimbingan dan pelatihan yang intensif. Setelah dilatih, mereka menunjukkan kemajuan signifikan dalam teknik dan strategi Pencak Silat. Dubes dan KBRI Astana berperan penting dalam mempromosikan Pencak Silat Indonesia di Kazakhstan. Mereka membantu memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara melalui olahraga ini,” ungkap Riski.
Kejuaraan di Abu Dhabi yang diikuti oleh 57 negara dengan total 1.100 peserta ini juga menjadi panggung penting untuk mempromosikan Pencak Silat sebagai cabang olahraga internasional.
Menteri Sugiono, yang mewakili Presiden Prabowo Subianto, membuka acara secara resmi di Abu Dhabi National Exhibition Centre (ADNEC).
Baca Juga: Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2024: Atlet Indonesia Dominasi Arena di Abu Dhabi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.