Dukungan ini secara perlahan semakin membuahkan hasil yang sangat baik dalam pengembangan Pencak Silat Diplomasi.
Pelatih PERSILAT, Nurfakih, yang melatih atlet Kazakhstan selama tiga bulan terakhir, mengapresiasi dukungan KBRI.
Menurutnya, kolaborasi antara KBRI Astana dan Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan menjadi kunci keberhasilan.
“Tim Pencak Silat Kazakhstan mengalami peningkatan kemampuan secara teknis, strategi. Saya melihat salah satu kunci kemajuan ini adalah dukungan yang sangat luar biasa dalam mensupport perkembangan Pencak Silat kazakhstan dari Bapak Dubes Fadjroel Rachman dan KBRI Astana. Dukungan seperti ini sangat penting dalam diplomasi Pencak Silat go to olympics,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Dr. M. Riski Adi Wijaya, pelatih PERSILAT lainnya. Ia menyebut potensi besar atlet Kazakhstan yang mampu berkembang pesat dengan bimbingan intensif.
“Atlet silat Kazakhstan memiliki potensi besar namun memerlukan bimbingan dan pelatihan yang intensif. Setelah dilatih, mereka menunjukkan kemajuan signifikan dalam teknik dan strategi Pencak Silat. Dubes dan KBRI Astana berperan penting dalam mempromosikan Pencak Silat Indonesia di Kazakhstan. Mereka membantu memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara melalui olahraga ini,” ungkap Riski.
Kejuaraan di Abu Dhabi yang diikuti oleh 57 negara dengan total 1.100 peserta ini juga menjadi panggung penting untuk mempromosikan Pencak Silat sebagai cabang olahraga internasional.
Menteri Sugiono, yang mewakili Presiden Prabowo Subianto, membuka acara secara resmi di Abu Dhabi National Exhibition Centre (ADNEC).
Baca Juga: Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2024: Atlet Indonesia Dominasi Arena di Abu Dhabi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.