"Kami kurang beruntung, meski pun hasil seri ini patut kami syukuri," kata pelatih PSIM, Seto Nurdiyantoro pada sesi wawancara usai pertandingan.
Ia mengaku, permainan meningkat dan lebih baik terjadi di sepanjang babak kedua.
Dan hal ini ia pertimbangkan untuk dipakai kembali pada laga selanjutnya kontra Persikas Subang di Stadion Mandala Krida Kota Yogyakarta, Sabtu (12/10) mendatang.
"Untuk evaluasi lainnya adalah bagaimana kami bisa bermain lebih efektif dan efisien. Dua hal ini yang jadi catatan kami," ungkap pelatih berlisensi AFC Pro tersebut.
Adapun arsitek Nusantara United Salahudin menyebut, timnya harus membayar mahal dari ketidaksiapan para pemain yang tidak maksimal saat tim pelatih merubah skema permainan.
Baca Juga: Hasil Liga 2: Start Meyakinkan PSIM Yogyakarta, Menang 3 Gol Tanpa Balas atas Adhyaksa Farmel
"Di babak pertama kami bermain 3-4-3 dan ini berjalan efektif hasilnya kami bisa unggul. Tapi di babak kedua, kami ganti jadi 3-5-2 dengan harapan bisa meredam permainan lawan. Tapi pemain di lini tengah kami malah bingung sehingga taktik tidak berjalan," sambung Salahudin.
Atas hasil ini, baik Nusantara United maupun PSIM masih sama-sama berada di papan atas klasemen sementara Grup 2.
Nusantara unggul satu strip lebih baik dibanding PSIM dengan berada di tempat ketiga mengoleksi 10 poin dari 2 menang, 4 seri dan belum sekalipun kalah.
Sedangkan PSIM di tempat keempat dengan 8 poin dari 2 kali menang, 2 seri dan 1 kalah.
Adapun puncak klasemen grup ini dipegang Persijap Jepara dengan 12 poin dari 3 kali menang, 3 seri dan nol kalah.
Posisinya dibuntuti Bhayangkara Presisi FC dari 3 menang, 1 seri dan 1 kalah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.