Kompas TV olahraga sepak bola

Ramai Tiket Timnas Indonesia Dinilai Mahal, Anggota DPR RI Ini Minta PSSI Batalkan Kenaikan Harga

Kompas.tv - 18 Mei 2024, 19:55 WIB
ramai-tiket-timnas-indonesia-dinilai-mahal-anggota-dpr-ri-ini-minta-pssi-batalkan-kenaikan-harga
Tangkapan layar harga tiket Timnas Indonesia vs Irak dan Filipina pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 (Sumber: Instagram Timnas Indonesia)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi X DPR RI meminta PSSI untuk membatalkan kenaikan harga tiket Timnas Indonesia, khususnya saat berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. 

Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, menekankan PSSI perlu merespons dan mencermati dinamika yang terjadi di masyarakat terkait kenaikan harga tiket tersebut. 

"PSSI perlu terus merespon dan mencermati dinamika lapangan terkait kenaikan harga tiket ini. Memang, memperbaiki fasilitas adalah satu hal, tetapi menangkap dan merespon dukungan suporter yang sedang betul-betul jatuh cinta terhadap prestasi terakhir Timnas juga penting untuk dipertimbangkan matang," kata Huda kepada KompasTV, Sabtu (18/5/2024).

Menurutnya, kenaikan harga tiket berpotensi membuat pecinta sepak bola Tanah Air tidak bisa memberikan dukungan secara langsung kepada Timnas Indonesia di stadion. 

Oleh karena itu, ia meminta PSSI untuk mengevaluasi dan membatalkan rencana tersebut.

"Kalau sekiranya respons teman-teman suporter di Indonesia terkait kenaikan tiket ini berujung kepada kemungkinan tidak bisa melihat timnasnya di lapangan hijau terbaik kita di GBK, perlu untuk PSSI melakukan evaluasi dan membatalkan rencana kenaikan," tegasnya.

Huda juga mengusulkan agar federasi sepak bola Indonesia mencari skema lain pembiayaan Timnas Indonesia tanpa membebani para suporter. 

"Saya kira PSSI bisa me-list banyak alasan, lalu menjatuhkan salah satu alasannya ini naiknya prestasi timnas. Saya kira untuk konteks hari ini, keluhan dari suporter kita perlu dengar betul. Saya meyakini ada jalan kompromi untuk merayakan performa timnas kita," tutur Huda.

Dia menambahkan bahwa PSSI masih memiliki opsi lain dalam mencari skema pembiayaan yang tidak memberatkan suporter. 

Baca Juga: Harga Tiket Timnas Indonesia Vs Irak dan Link Pembelian: Ada Paket Tiket Terusan Lawan Filipina

"Kami percaya PSSI masih punya skema lain untuk melakukan pembiayaan ini," tutup Huda.

Seperti yang diketahui, PSSI telah merilis harga tiket pertandingan Timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia bulan Juni mendatang.

Tim besutan Shin Tae-yong ini dijadwalkan akan melakoni dua pertandingan sisa melawan Irak dan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pada tanggal 6 dan 11 Juni mendatang.

Namun, harga tiket yang naik dua kali lipat dari pertandingan sebelumnya melawan Vietnam, dikeluhkan banyak suporter Timnas Indonesia.

Sebagai informasi, harga tiket termurah adalah Rp250 ribu untuk kategori Upper Garuda (tribun atas). Harga tiket bisa menjadi Rp450 ribu jika membeli tiket terusan untuk dua pertandingan.

Untuk kategori Garuda North (tribun utara) dan Garuda South (tribun selatan), tiket dijual seharga Rp550 ribu. Harga tiket terusan untuk dua pertandingan adalah Rp1.000.000.

Kategori Garuda West (tribun barat) dan Garuda East (tribun timur) dibanderol Rp850 ribu. Tiket terusan untuk dua pertandingan dijual dengan harga Rp1.500.000.

Tiket termahal adalah untuk kategori Premium West (VIP Barat) dan Premium East (VIP Timur) dengan harga Rp1.250.000. Fans Garuda dapat mendapatkan potongan Rp250 ribu jika membeli tiket terusan untuk dua pertandingan.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menjelaskan bahwa kenaikan signifikan harga tiket ini karena performa Timnas Indonesia.

Baca Juga: 50.000 Tiket Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Terjual dalam 12 Jam

"Perlu diberitahu ya, ini memang berat banget bagi PSSI untuk membuat harga seperti sekarang," kata Arya Sinulingga, pada dialog Kompas Petang di KompasTV, Sabtu (18/5).

"Karena memang kalau Timnasnya makin kuat, itu butuh pendanaan makin besar. Jadi nggak kita cari untung dan ini semua murni untuk membiayai Timnas Indonesia."

"Contoh kemarin, jika tak lolos putaran kedua Piala Asia U23, maka cukup sampai di sana. Kemudian kita lolos 8 besar, itu kan butuh pendanaan untuk menginap."

"Lalu masuk semifinal, tambah lagi akomodasi-hotel, lalu ke perebutan 3-4, tambah lagi lagi pendanaannya, karena butuh pendanaan naik pesawat."

"Kemudian di (kualifikasi) Piala Dunia kita semua berharap masuk putaran ketiga, itu sudah ditunggu 10 laga yang akan dilaksanakan. Itu butuh pendanaan, ketika away naik pesawat lagi," ujar Arya Sinulingga.

"Jadi konsekuensi timnas makin kuat maka dana makin besar. Mohon maaf banget ini terpaksa dilakukan hanya agar timnas bisa bertanding tanpa memikirkan uang, hanya fokus bertanding," tandas dia.

Baca Juga: Laga Uji Coba Timnas Indonesia vs Tanzania Tidak Masuk Hitungan Poin FIFA


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x