YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter gadungan yang pernah menangani sejumlah tim seperti PSS Sleman hingga bahkan Timnas Indonesia U19, Elwizan Aminudin, berhasil ditangkap.
Elwizan ditangkap oleh tim dari Polresta Sleman di rumahnya di daerah Cibodas pada 24 Januari 2024 lalu.
Sebelumnya, manajemen PSS Sleman melaporkan Elwizan ke Polresta Sleman pada 3 Desember 2021 lalu.
Elwizan mengaku nekat menjadi dokter gadungan di tim sepak bola di Indonesia karena motif ekonomi.
Berikut sejumlah fakta-fakta ditangkapnya dokter gadungan Elwizan Aminudin yang pernah menangani klub PSS Sleman hingga Timnas Indonesia U19.
Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian mengungkapkan, sebelum menjalani profesi sebagai dokter gadungan, Elwizan diketahui menjadi kondektur bus di Tangerang.
Selain kondektur bus, Elwizan sehari-hari juga membuka usaha warung kelontong.
"Sebelum dia bekerja sebagai dokter gadungan di beberapa tim sepak bola itu, dia bekerja sebagai kondektur bus kota di daerah Tangerang, juga sambil usaha jual kelontong," kata Riski Adrian dalam konferensi pers di Mapolresta Sleman, Selasa (30/01/2024), dikutip dari Kompas.com.
Riski menambahkan, Elwizan bisa menjadi dokter gadungan dengan bermodalkan ijazah palsu yang dibuatnya sendiri.
Baca Juga: Ketum PSSI Persilahkan Shin Tae-yong Mundur, Erick Thohir: Kita Punya Komitmen
Ijazah tersebut diperoleh dengan mengunduh ijazah dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh dan kemudian diedit agar terlihat seperti miliknya.
"Dia download, dia edit. Dimasukkan diubah nama dan dimasukan fotonya," kata Riski.
Bermodalkan ijazah palsu tersebut, Elwizan pernah menjadi dokter tim beberapa klub sepak bola di Liga Indonesia seperti Persita Tangerang, Barito Putra, Bali United, Madura United dan PSS Sleman.
Bahkan ia juga sempat menjadi dokter untuk kesebelasan Timnas Indonesia U19.
Selama di PSS Sleman, Elwizan diberi gaji Rp15 juta yang bisa meningkat hingga Rp25 juta per bulan jika mendapatkan bonus.
Saat menjadi dokter sejumlah tim sepak bola Liga Indonesia dan Timnas Indonesia U19, Elwizan mengaku mengandalkan Google untuk belajar medis.
Dari pencarian di Google itulah, Elwizan kemudian melakukan penanganan medis kepada setiap pemain yang mengalami cedera.
"Ya (penanganan medis), Dia hanya mempelajari dari Google," kata Riski.
Riski mengatakan, pelaku melakukan berbagai tindakan mulai dari memalsukan ijazah yang kemudian digunakan untuk menjadi dokter tim sepak bola karena motif ekonomi.
Baca Juga: Erick Thohir Buka Suara Usai Shin Tae-yong Dilirik Latih Negara Lain
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.