Ijazah tersebut diperoleh dengan mengunduh ijazah dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh dan kemudian diedit agar terlihat seperti miliknya.
"Dia download, dia edit. Dimasukkan diubah nama dan dimasukan fotonya," kata Riski.
Bermodalkan ijazah palsu tersebut, Elwizan pernah menjadi dokter tim beberapa klub sepak bola di Liga Indonesia seperti Persita Tangerang, Barito Putra, Bali United, Madura United dan PSS Sleman.
Bahkan ia juga sempat menjadi dokter untuk kesebelasan Timnas Indonesia U19.
Selama di PSS Sleman, Elwizan diberi gaji Rp15 juta yang bisa meningkat hingga Rp25 juta per bulan jika mendapatkan bonus.
Saat menjadi dokter sejumlah tim sepak bola Liga Indonesia dan Timnas Indonesia U19, Elwizan mengaku mengandalkan Google untuk belajar medis.
Dari pencarian di Google itulah, Elwizan kemudian melakukan penanganan medis kepada setiap pemain yang mengalami cedera.
"Ya (penanganan medis), Dia hanya mempelajari dari Google," kata Riski.
Riski mengatakan, pelaku melakukan berbagai tindakan mulai dari memalsukan ijazah yang kemudian digunakan untuk menjadi dokter tim sepak bola karena motif ekonomi.
Baca Juga: Erick Thohir Buka Suara Usai Shin Tae-yong Dilirik Latih Negara Lain
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.