JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PSSI Erick Thohir ikut turun ke bench Timnas U22 saat kericuhan terjadi dalam laga final sepak bola Indonesia melawan Thailand di SEA Games 2023 Kamboja.
Di bench Timnas, gesture Erick beri dua jempol kepada yang sedang berada di lapangan. Kemudian menunjuk ke atas dan menunjuk para pemain di bangku cadangan.
Erick menjelaskan dirinya turun dari bangku penonton ke bench Timnas saat kericuhan yang kedua. Saat itu Indonesia unggul 3-2 di perpanjangan waktu.
Menurut Erick kericuhan diawali saat official Thailand melakukan selebrasi berlebihan hingga ke bangku Timnas Indonesia. Selebrasi dilakukan saat Thailand menyamakan skor 2-2 di 7 menit injury time babak kedua.
Baca Juga: Indonesia vs Thailand Ricuh, FAT Minta Maaf dan Berjanji Hukum Pihak yang Bersalah
Kericuhan kembali muncul di babak perpanjangan waktu, saat official Indonesia juga melakukan hal yang sama saat Timnas Garuda Muda membobol gawang Thailand dan membuat Indonesia unggul 3-2.
"Jadi masing-masing terprovokasi walaupun Thailand duluan awalnya. Kita sudah leading 3-2 yang saya pikirkan cuman saya takut pelatih, official, pemain sudah tidak fokus makanya saya putusin turun. Saya ingetin pemain untuk kembali fokus," ujar Erick saat wawancara eksklusif di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (18/5/2023).
Erick mengaku isyarat dua jempol yang diberikan kepada pemain di lapangan saat turun ke bangku cadangan Timnas untuk memberikan motivasi agar permainan dipertahankan hingga akhir babak tambahan.
Ia juga meminta agar pemain tidak melakukan perbuatan yang justru merugikan Indonesia. Erick juga menunjuk ke atas untuk mengingatkan official dan pemain tidak terpancing emosi dan tetap fokus.
Baca Juga: AFC Bakal Selidiki Keributan Indonesia Vs Thailand di Final SEA Games 2023, Medali Tak Akan Dicabut
"Saya kasih jempol sudah bagus, fokus. Saya ingatkan kalau kita percaya rezeki tidak kemana ada Allah, makanya saya tunjuk ke atas dan terus saya bilang sabar fokus jangan terprovokasi. Kita buktikan ayo kita fight," sambung Erick.
Erick menambahkan sebelum turun, dirinya mengingatkan panitia penyelenggara dan Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) untuk turun tangan mencegah kericuhan terjadi kembali.
Sebab, sudah dua kali kericuhan terjadi di tengah pertandingan yang sedang berjalan.
Baca Juga: Kericuhan Indonesia vs Thailand di SEA Games 2023, Kurniawan DY: Sudah Clear Masalahnya
"Saya ke tempat AFF saya bilang ini gimana sudah dua kali, kalian ngapain itu yang pake dasi dan jas biru. Saya bilang kalau begini terus sepak bola di Asia Tenggara akan tidak bagus," ujar Erick.
Erick mengaku dirinya berani turun ke lapangan setelah melihat Presiden AFF Khiev Sameth ikut turun tangan melerai kisruh di bench Indonesia.
"Dia (Khiev Sameth) leader yang bagus saya apresiasi. Saya tadinya enggak boleh turun tadinya, cuma ketika Presiden AFF ngelihat dia kasih sinyal saya boleh turun, saya turun," ujar Erick.
Lebih lanjut Ericik menjelaskan peristiwa di laga final menjadi bahan evaluasi bagi tim, official dan pemain agar di lapangan untuk lebih tenang dan tidak terhasut provokasi yang merugikan.
Baca Juga: Final SEA Games 2023 Indonesia vs Thailand 5-2 Diwarnai Kericuhan, Sejumlah Ofisial Timnas Terluka
Erick tidak ingin tekel atau tackling keras bek Vietnam, Doan Van Hau, kepada Evan Dimas di laga final SEA Games 2019 terulang.
Di laga itu skuat Garuda takluk 0-3 dan harus puas meraih medali perak SEA Games 2019.
"Kita jangan tergelincir gara-gara hal membuat kita tidak fokus atau terprovokasi. Ini kan sudah keras permainanannya, yang penting keras tapi jangan menjurus mencederai lawan. Kita harus tetap punya sportivitas," pungkas Erick.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.