Erick menambahkan sebelum turun, dirinya mengingatkan panitia penyelenggara dan Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) untuk turun tangan mencegah kericuhan terjadi kembali.
Sebab, sudah dua kali kericuhan terjadi di tengah pertandingan yang sedang berjalan.
Baca Juga: Kericuhan Indonesia vs Thailand di SEA Games 2023, Kurniawan DY: Sudah Clear Masalahnya
"Saya ke tempat AFF saya bilang ini gimana sudah dua kali, kalian ngapain itu yang pake dasi dan jas biru. Saya bilang kalau begini terus sepak bola di Asia Tenggara akan tidak bagus," ujar Erick.
Erick mengaku dirinya berani turun ke lapangan setelah melihat Presiden AFF Khiev Sameth ikut turun tangan melerai kisruh di bench Indonesia.
"Dia (Khiev Sameth) leader yang bagus saya apresiasi. Saya tadinya enggak boleh turun tadinya, cuma ketika Presiden AFF ngelihat dia kasih sinyal saya boleh turun, saya turun," ujar Erick.
Lebih lanjut Ericik menjelaskan peristiwa di laga final menjadi bahan evaluasi bagi tim, official dan pemain agar di lapangan untuk lebih tenang dan tidak terhasut provokasi yang merugikan.
Baca Juga: Final SEA Games 2023 Indonesia vs Thailand 5-2 Diwarnai Kericuhan, Sejumlah Ofisial Timnas Terluka
Erick tidak ingin tekel atau tackling keras bek Vietnam, Doan Van Hau, kepada Evan Dimas di laga final SEA Games 2019 terulang.
Di laga itu skuat Garuda takluk 0-3 dan harus puas meraih medali perak SEA Games 2019.
"Kita jangan tergelincir gara-gara hal membuat kita tidak fokus atau terprovokasi. Ini kan sudah keras permainanannya, yang penting keras tapi jangan menjurus mencederai lawan. Kita harus tetap punya sportivitas," pungkas Erick.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.