"Tentu saja saya memiliki pemikiran [tentang ejekan], tetapi dalam situasi ini, saya pikir pertanyaannya adalah: mengapa itu terjadi?" kata Klopp dikutip dari Sky Sports.
"Saya mungkin belum cukup lama berada di sini untuk memahami alasannya. Mayoritas suporter kami adalah orang-orang yang luar biasa - sangat pintar, melewati masa-masa berat dan sulit, menderita bersama."
"Mereka tidak akan melakukannya tanpa alasan, tapi itu bukan sesuatu yang saya nikmati."
Dilansir dari The Independent, pendukung Liverpool mulai mencemooh lagu kebangsaan sekitar pada tahun 1980an dan ketika pemerintahan Konservatif melakukan "penurunan yang terkontrol" terhadap kota itu.
Kegagalan pemerintah menyusul bencana Hillsborough semakin memperkuat perasaan-perasaan itu.
Kemarahan terhadap ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di kota yang condong ke kiri dan basis pendukung sepak bola tetap ada, dan lagu kebangsaan terus dicemooh saat Liverpool bermain di Wembley.
Acara-acara seperti final piala domestik besar, di mana lagu kebangsaan biasanya dikumandangkan sebelum pertandingan dimulai, adalah kesempatan untuk mengutarakan pandangan-pandangan tersebut.
Di bawah pemerintahan Konservatif dalam dekade terakhir, banyak orang dari Merseyside merasa mereka tetap dilupakan oleh negara dan percaya bahwa bank makanan di luar Anfield dan Goodison adalah bukti ketidaksetaraan yang semakin meluas.
Oleh karena itu, akhir pekan ini menjadi platform bagi para penggemar untuk mengekspresikan frustrasi mereka terhadap pemerintahan yang mereka percayai terus mengecewakan mereka dan orang lain di seluruh negara.
Baca Juga: Momen Bersejarah, KOMPAS TV Siarkan Langsung Penobatan Raja Charles III Besok
Sumber : Sky Sports/The Independent
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.