JAKARTA, KOMPAS.TV - Piala Dunia 1982 yang digelar di Spanyol memiliki satu kisah kontroversial. Kisah tersebut sering disebut sebagai Disgrace of Gijon atau Aib Gijon.
Hal itu merujuk kepada aksi persekongkolan licik antara Timnas Jerman Barat dan Austria untuk menyingkirkan tim debutan, Aljazair.
Aljazair, Austria, serta Jerman Barat tergabung di Grup 2 Piala Dunia 1982 bersama wakil Amerika Selatan, Chile.
Sebagai debutan, Aljazair mengawali turnamen dengan impresif. Mereka sukses melumat Jerman Barat dengan skor 2-1 lewat gol-gol Rahab Madjer (54') dan Lakhdar Belloumi (68').
Baca Juga: Lionel Messi: Piala Dunia 2022 akan Jadi yang Terakhir untuk Saya
Sementara Jerman Barat sempat memperkecil kedudukan melalui gol Karl-Heinz Rummenigge pada menit 67.
Akan tetapi, dalam matchday kedua, Aljazair harus mengakui keunggulan Austria. Kala itu, Austria menang dengan skor 2-0 dan pada waktu bersamaan, Jerman sukses mencukur Chile 4-1.
Dengan demikian, Aljazair, Austria, dan Jerman Barat sama-sama mengoleksi 4 poin dari 2 matchday. Alhasil, dua tiket ke babak selanjutnya harus ditentukan lewat matchday terakhir.
Pada pertandingan terakhir yang terjadi di Estadio Carlo Tartiere, 24 Juni 1982, Aljazair mampu menuntaskan laga terakhirnya dengan kemenangan 3-2 atas Chile.
Kemenangan tersebut menempatkan Aljazair di posisi kedua Grup 2. Aljazair akan lolos ke babak berikutnya jika Jerman tidak mampu mengalahkan Austria.
Tim | Main | Menang | Imbang | Kalah | MG | KG | SG | Poin |
Austria | 2 | 1 | 0 | 0 | 3 | 0 | +3 | 4 |
Aljazair | 3 | 2 | 0 | 1 | 5 | 5 | 0 | 4 |
Jerman Barat | 2 | 1 | 0 | 1 | 5 | 3 | +2 | 2 |
Chile | 3 | 0 | 0 | 3 | 3 | 8 | -5 | 0 |
Berselang satu hari, hal yang ditakutkan Aljazair terjadi. Jerman Barat bertanding melawan Austria di Stadion El Molinon, Gijon.
Laga tersebut, nantinya akan disebut sebagai salah satu laga terburuk di sejarah Piala Dunia dan sering dijuluki sebagai sebuah aib.
Apabila Jerman Barat mampu mengalahkan Austria dengan skor 1-0 atau 2-0, Aljazair akan tersingkir.
Usai Horst Hrubesch membawa Jerman Barat unggul pada menit ke-10, 80 menit sisa pertandingan berjalan membosankan. Kedua tim seolah bersekongkol untuk menyingkirkan Aljazair.
Baca Juga: Amnesty International: Tidak Mungkin Piala Dunia 2030 Diselenggarakan di Arab Saudi
Kedua tim hanya menghabiskan sisa waktu dengan operan-operan pasif tanpa ada intensi untuk menyerang. Bahkan, menurut laporan Bleacher Report, para penonton yang hadir di stadion meneriaki kedua kesebelasan untuk keluar.
Pada akhirnya, pertandingan berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Jerman Barat. Alhasil, Jerman Barat bersama Austria menjadi wakil Grup 2 yang lolos ke babak berikutnya.
Tentu saja kubu Aljazair marah besar. Bahkan, para suporter Aljazair yang hadir langsung di stadion, sempat mencoba menyerbu lapangan. Tetapi, aksi mereka digagalkan pihak keamanan.
Federasi Sepak Bola Aljazair juga mengadukan hal ini ke FIFA. Tetapi, protes mereka ditolak.
Baca Juga: Achmad Nawir, Seorang Dokter dan Kapten Hindia Belanda di Piala Dunia 1938
Sementara itu, para pemain Timnas Jerman Barat tidak peduli akan kontroversi yang diperbincangkan publik.
Pelatih Jerman Barat, Jupp Derwall hanya berkata: "Kami hanya ingin lolos, bukan bermain sepak bola."
Hal senada juga dilontarkan oleh kapten Jerman Barat, Lothar Matthaus: "Kami sudah lolos, itu yang paling penting."
Sumber : Kompas TV/Bleacher Report
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.