Tersingkir dari Liga Champions Jadi Akhir Karier Mauricio Pochettino di Paris Saint-Germain?

JAKARTA, KOMPAS.TV - Paris Saint-Germain (PSG) kembali gagal meraih gelar Liga Champions musim ini setelah disingkirkan Real Madrid di babak 16 besar. 

Meski menang 1-0 di leg pertama, PSG harus mengubur mimpinya menjadi juara Eropa setelah kalah 3-1 di leg kedua, Kamis (10/3/2022) dini hari WIB, yang membuat mereka kalah dengan agregat 3-2 dari El Real. 

Pelatih PSG Mauricio Pochettino mengaku sangat kecewa dengan kekalahan ini, apalagi menurut pelatih asal Argentina itu timnya sempat bermain lebih baik selama 60 menit. 

"Gol pertama (Benzema) benar-benar mengubah permainan," kata Pochettino dikutip dari BBC Sports. 

“Selama satu jam, kami lebih baik dari Real Madrid. Suasana berubah di stadion. Kami membuat beberapa kesalahan setelah itu, kami tidak bisa mengatakan kami tidak melakukannya. Perasaan terburuk adalah bahwa kami adalah tim yang lebih baik, tetapi kami kalah dalam 10 menit," tuturnya.

"Paris St-Germain sekarang telah mengejar Liga Champions selama beberapa tahun," imbuhnya.

Baca Juga: Real Madrid vs PSG, Ancelotti: Saya Berharap Mbappe Tidak Cedera

"Saya benar-benar kecewa, kesal - tetapi hal-hal ini bisa terjadi. Beberapa minggu ke depan tidak akan mudah," ucapnya. 

Tersingkir Kylian Mbappe dan kawan-kawan ini menjadi kegagalan kesekian kalinya PSG untuk meraih gelar juara Eropa. 

Padahal tiap tahun Les Parisiens selalu memperkuat tim dengan menggelontorkan dana besar demi pemain bintang. 

Pochettino, yang pada awal musim mendapatkan para pemain top seperti Lionel Messi, Gianluigi Donnarumma, Achraf Hakimi, Gini Wijnaldum hingga Sergio Ramos, diyakini kariernya telah berakhir di Paris karena kegagalan di Liga Champions musim ini. 

Hal tersebut diungkapkan jurnalis sepak bola asal Perancis Julien Laurens. 

"Kami telah berada di sini sebelumnya dengan PSG. Terlalu sering, ini adalah kegagalan besar," kata Laurens kepada BBC Radio. 

"Banyak yang harus dilakukan para pemain di lapangan karena Anda tidak dapat membuat kesalahan ini," sambungnya. 

Baca Juga: PSG Tersingkir dari Liga Champions, Al-Khelaifi Protes Wasit dan Damprat Staf Madrid

“Pochettino tidak akan berada di sana musim depan, saya dapat memberitahu Anda itu – kecuali mereka tidak bisa mendapatkan (Zinedine) Zidane," ucapnya. 

"Saya bahkan tidak berpikir dia ingin berada di sana; dia ingin berada di Inggris. Keluarganya masih di London dan dia telah berada di sebuah hotel di Paris selama setahun dan mungkin itu bagian dari masalahnya," katanya.

"Anda tidak bisa membiarkan tim Anda tenggelam seperti yang mereka lakukan malam ini tanpa merespons. Dia terlalu reaktif," imbuhnya.

Laurens juga mengkritik rotasi yang sering dilakukan Pochettino atas dua penjaga gawangnya, Gianluigi Donnarumma dan Keylor Navas. 

Donnarumma sendiri tampil buruk di laga melawan Real Madrid dengan membuat satu kesalahan yang berujung gol. 

Baca Juga: Daftar Tim Lolos Perempat Final Liga Champions: Real Madrid Susul Bayern Muenchen

"Situasi penjaga gawang gila," kata Laurens.

"Dia tidak menempatkan mereka di lingkungan yang tepat untuk menjadi baik. Anda tidak pernah tahu siapa yang akan bermain selanjutnya," kritiknya. 

Terakhir Laurens turut mempertanyakan konsistensi PSG di partai tandang di mana mereka hanya memenangkan satu dari empat pertandingan Ligue 1 sejak pergantian tahun. 

“Performa tandang tidak cukup baik – tidak hanya di Liga Champions," ujarnya. 

"Mereka memiliki masalah besar secara psikologis saat bermain tandang karena mereka tidak berusaha keras. Mereka tidak dapat meraih hasil saat berada di bawah tekanan," jelas Laurens. 

Pochettino sejauh ini disebut menjadi kandidat utama pelatih Manchester United pada musim depan. 

Selain MU, Real Madrid dan beberapa klub lainnya juga tertarik untuk mendapatkan jasa mantan pelatih Tottenham Hotspur itu. 

Baca Juga: Jika MU Rekrut Pochettino Sebagai Pelatih Baru, Harry Kane Ikut Merapat