"Banyak hal terjadi sekarang ini. Kharkiv diserang oleh rudal, Kiev tengah diserang, banyak kota di Ukraina tengah sama."
Di tengah serangan bertubi pasukan Rusia yang jauh lebih besar, Sheva mengatakan, keteguhan hati keluarganya untuk tetap bertahan mempertahankan negara.
"Ibu dan kakak saya, seperti kebanyakan warga Ukraina menolak pergi. Mereka akan tetap di sana (Kiev) untuk bertarung untuk kemerdekaan kami, demi jiwa dan nyawa kami," ujar pelatih yang membawa Ukraina ke perempat final Euro 2020 tersebut.
Baca Juga: Shevchenko Turun ke Jalan, Ikut Aksi Kecam Serangan Rusia ke Ukraina
"Kami adalah masyarakat yang bersatu dan sekarang ini sebuah negara yang bersatu. Ada banyak bantuan di mana-mana, keluarga-keluarga berbagi makanan dengan para prajurit, untuk membantu tentara kami."
"Ini salah satu momen tersulit sepanjang sejarah Ukraina tetapi warga kami sangat bersatu karena kami menginginkan kemerdekaan dan mempertahankan rumah kami," lanjut pria kelahiran 29 September 1976 tersebut.
"Saya telah berusaha meyakinkan mereka untuk pergi berulang kali. Saya telah berbicara kepada mereka tetapi jawabannya tidak. Mereka ingin tetap di sana. Ini adalah semangat Ukraina."
Shevchenko pun mengatakan bahwa dirinya ingin kembali menemui ibu dan kakaknya di Kiev. Akan tetapi, sang legenda menuturkan bahwa banyak hal yang bisa ia lakukan bagi Ukraina di luar negaranya sekarang.
"Saya berbicara kepada orang tua saya, saya berbicara kepada ibu saya dan bilang saya ingin kembali ke sana."
"Namun, pemikiran saya adalah di sini untuk sekarang, berbicara soal apa yang terjadi, dan tragedi sebenarnya yang dihadapi warga Ukraina."
Baca Juga: Pesan Patriotik Andriy Shevchenko usai Rusia Serang Ukraina
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.