JAKARTA, KOMPAS.TV - Bundesliga berencana membuat format baru liga setelah Bayern Munich tampil terlalu dominan dalam 10 tahun terakhir.
Bayern saat ini berstatus juara Bundesliga selama 9 musim berturut-turut dan berpeluang menambah gelar kesepuluhnya secara beruntun di musim ini.
Tim racikan Julian Nagelsmann tersebut sekarang unggul enam poin dari rival terdekat Borussia Dortmund dengan 12 pertandingan tersisa.
Meski masih mungkin untuk dikejar, namun kualitas pemain serta konsistensi tim membuat The Bavarian sulit untuk dijegal di sisa musim ini.
Melihat hegemoni Bayern Munich yang sangat kuat, Liga Sepak Bola Jerman (DFL) membuka kemungkinan untuk membuat format baru untuk Bundesliga.
Salah satu opsi yang mungkin dipilih adalah dilakukannya babak play-off untuk menentukan juara.
“Tidak ada pantangan bagi saya. Jika play-off akan membantu kami, maka kami akan berbicara tentang play-off," kata CEO baru DFL Donata Hopfen kepada BILD dikutip dari Sport Bible, Rabu (15/2/2022).
Rencana tersebut secara mengejutkan juga didukung oleh CEO Bayern Oliver Kahn.
Baca Juga: Bintang Bayern Muenchen Dituduh Lakukan Kekejaman kepada Hewan
Bahkan Kahn, yang merupakan mantan kiper Bayern dan Timnas Jerman, merasa bahwa sistem play-off akan semakin menarik untuk para penggemar.
“Saya merasa tertarik untuk memikirkan model baru seperti play-off untuk Bundesliga,” kata Kahn kepada Kicker.
“Format di Bundesliga dengan semifinal dan final akan berarti kegembiraan bagi para penggemar. Jadi masuk akal untuk bermain melalui ide seperti itu. Kami di FC Bayern selalu terbuka untuk ide-ide baru,” tuturnya.
Meski begitu, ada pula yang menentang format baru untuk Bundesliga tersebut.
Salah satunya adalah mantan Presiden Bayern Munich Uli Hoeness.
"Itu pendapatnya, bukan pendapat saya. Saya merasa itu konyol,” kata Hoeness kepada Servus TV.
"Di Bundesliga, siapa pun yang terbaik setelah 34 pertandingan dan yang telah melalui suka dan duka dengan timnya harus memenangkan kejuaraan," ujarnya.
Baca Juga: Dua Tim Terbaik Dunia Menurut Pep Guardiola: Bukan City, PSG atau Bayern Munich
“Itu hanya aturan untuk melawan Bayern Munich! Itu tidak ada hubungannya dengan ketegangan. Direktur pelaksana baru DFL berpikir siang dan malam tentang bagaimana mematahkan dominasi FC Bayern," tambahnya.
"Dan saat itulah mereka datang dengan ide ini. Tidak ada play-off di liga besar mana pun di dunia, tidak di Inggris, tidak di Spanyol, tidak di Italia, tidak di Prancis," katanya, menegaskan.
Mayoritas klub Bundesliga dilaporkan juga menentang rencana tersebut, termasuk Bayer Leverkusen, Eintracht Frankfurt dan Union Berlin.
Sementara itu CEO Dortmund Hans-Joachim Watzke bersedia untuk menjajaki ide tersebut tetapi enggan memberikan lampu hijau.
“Saya tidak pernah menjadi teman dari ide play-off, tetapi, mengingat situasi umum, seharusnya tidak ada larangan untuk memikirkan format yang berbeda,” kata Watzke kepada Kicker.
Sementara itu rekannya di Leverkusen, Rudi Voller, dengan tegas menyuarakan penentangannya.
“Pendekatan yang benar-benar salah. Saya sangat menentangnya,” ujar Voller.
Baca Juga: Tolak Perpanjangan Kontrak, Niklas Suele Resmi Gabung Dortmund dari Bayern Muenchen
Sumber : Sport Bible
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.