Meski begitu, ada pula yang menentang format baru untuk Bundesliga tersebut.
Salah satunya adalah mantan Presiden Bayern Munich Uli Hoeness.
"Itu pendapatnya, bukan pendapat saya. Saya merasa itu konyol,” kata Hoeness kepada Servus TV.
"Di Bundesliga, siapa pun yang terbaik setelah 34 pertandingan dan yang telah melalui suka dan duka dengan timnya harus memenangkan kejuaraan," ujarnya.
Baca Juga: Dua Tim Terbaik Dunia Menurut Pep Guardiola: Bukan City, PSG atau Bayern Munich
“Itu hanya aturan untuk melawan Bayern Munich! Itu tidak ada hubungannya dengan ketegangan. Direktur pelaksana baru DFL berpikir siang dan malam tentang bagaimana mematahkan dominasi FC Bayern," tambahnya.
"Dan saat itulah mereka datang dengan ide ini. Tidak ada play-off di liga besar mana pun di dunia, tidak di Inggris, tidak di Spanyol, tidak di Italia, tidak di Prancis," katanya, menegaskan.
Mayoritas klub Bundesliga dilaporkan juga menentang rencana tersebut, termasuk Bayer Leverkusen, Eintracht Frankfurt dan Union Berlin.
Sementara itu CEO Dortmund Hans-Joachim Watzke bersedia untuk menjajaki ide tersebut tetapi enggan memberikan lampu hijau.
“Saya tidak pernah menjadi teman dari ide play-off, tetapi, mengingat situasi umum, seharusnya tidak ada larangan untuk memikirkan format yang berbeda,” kata Watzke kepada Kicker.
Sementara itu rekannya di Leverkusen, Rudi Voller, dengan tegas menyuarakan penentangannya.
“Pendekatan yang benar-benar salah. Saya sangat menentangnya,” ujar Voller.
Baca Juga: Tolak Perpanjangan Kontrak, Niklas Suele Resmi Gabung Dortmund dari Bayern Muenchen
Sumber : Sport Bible
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.