Apabila The Reds mengetahuinya, seharusnya mereka bisa tetap menghadapi Arsenal sesuai jadwal.
Klub-klub tersebut diketahui pernah meminta penundaan laga kepada EFL karena kasus Covid-19, tetapi ditolak.
Baca Juga: Fakta-fakta Seputar Pemberian Vaksin Booster Covid-19 Indonesia yang Dimulai Besok
Apabila Liverpool terbukti meminta penundaan laga walau tahu banyak hasil tes sekadar positif palsu, mereka terancam hukuman berat.
The Athletic melaporkan, kecurigaan muncul karena Liverpool menempuh dua kali tes dengan tingkat akurasi tinggi.
Tes pertama memakai metode lateral flow device (LFD). Tes ini menunjukkan banyak kasus positif.
Hasil tes kemudian coba dipastikan dengan uji PCR dari laboratorium independen. Hasilnya juga banyak yang positif.
Akan tetapi, usai tanggal awal partai Arsenal vs Liverpool, tes ketiga dilakukan dan ditemukan banyak kasus positif palsu.
Pihak Liverpool enggan enggan berkomentar mengenai pengetesan atau menjelaskan kapankah mereka menerima hasil tes ketiga.
Adapun metode LFD selama ini dkenal amat terpercaya. Menurut National Health Service (NHS) Inggris Raya, tes LFD memiliki spesifisitas hingga 99,97%.
Maka dari itu, hasil positif palsu dari tes LFD diyakini teramat jarang. Hasil positif palsu beruntun seperti yang diterima Liverpool pun tergolong ekstrem.
Baca Juga: Jejak Karier Coutinho: Dibesarkan Liverpool, Redup di Barcelona Kini Berharap Bangkit di Aston Villa
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.