"Saya tidak tahu apakah Messi bisa memperbarui kontrak karena itu, tetapi kemudian saya mendapat telepon [dari Laporta]. 'Bisakah kita mempercepat kesepakatan CVC? Anak itu [Messi] mulai gugup'," lanjutnya.
Tebas kemudian menuding Presiden Real Madrid Florentino Perez menjadi dalang batalnya keputusan yang diambil Barcelona.
"Saya mengatakan kepadanya: 'Pada hari itu datang, Florentino akan mencoba dan menggagalkannya.' Dan Laporta mengatakan kepada saya: 'Tidak, tidak, saya memiliki karakter.' Florentino di balik itu semua, saya tidak ragu," ucap Tebas.
“Ada kesepakatan bahwa jika [Barca] menandatangani kesepakatan CVC, mereka bisa saja mengeluarkan 15 persen dari uang untuk membeli pemain. Menurut pendapat saya, mereka bisa saja menandatangani [kontrak] Messi."
"Laporta merekrut pemain seperti Memphis, Aguero... jika dia tidak merekrut pemain itu, Messi bisa lanjut [di Barcelona]," tambahnya.
Barcelona bersama Real Madrid dan Athletic Bilbao menjadi tiga tim yang menolak kesepakatan dengan CVC.
Keputusan tersebut membuat Barcelona merugi hingga €480 juta (Rp7,9 triliun) yang membuat mereka kini hanya diperbolehkan mengeluarkan uang sebesar €97 juta (Rp1,6 triliun) selama satu musim ke depan.
Jumlah tersebut tentu sangat kecil bagi Barcelona yang di musim sebelumnya menghabiskan €300 juta (Rp4,9 triliun) untuk gaji tim utama, biaya akademi, dan pembayaran amortisasi untuk transfer.
Baca Juga: Krisis Keuangan, Barcelona Pangkas Gaji hingga Rp4,7 Triliun
Sumber : Kompas TV/ESPN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.