JAKARTA, KOMPAS.TV - Mulai musim 2021/22, UEFA selaku induk sepak bola Eropa menggelar kompetisi baru bertajuk Europa Conference League.
Kompetisi yang dapat disingkat UECL itu merupakan kompetisi antarklub strata tiga Eropa, di bawah Liga Champions dan Liga Europa.
Untuk mengenal UEFA Europa Conference League lebih jauh, bagaimana format kompetisi, alasan, serta siapa saja yang akan berpartisipasi, berikut adalah penjelasannya:
Sejarah dan Alasan Pembentukan Conference League
Sebelum menggunakan nama resmi UEFA Europa Conference League dan disepakati Komite Eksekutif UEFA pada Desember 2018 silam, kompetisi ini diberi nama UEFA Europa League 2.
Alasan UEFA membentuk UECL adalah sebagai tempat berkompetisi klub-klub kelas menengah Eropa.
Niat utamanya tentu memberikan kesempatan klub-klub dari liga dengan peringkat koefisien menengah ke bawah seperti Norwegia, Swedia, dan Bulgaria untuk berlaga di pentas Eropa.
Baca Juga: Jorginho dan Roberto Mancini Masuk Nominasi UEFA Awards
Pasalnya, kompetisi seperti Liga Champions dan Liga Europa selalu didominasi oleh klub-klub dari liga top Eropa. Tiada klub di luar liga Inggris, Jerman, Italia, serta Spanyol yang berhasil menembus babak final semenjak 2004 silam.
"Kompetisi klub UEFA yang baru membuat kompetisi klub-klub asosiasi UEFA lebih inklusif daripada sebelumnya. Akan ada lebih banyak pertandingan untuk lebih banyak klub, dengan lebih banyak asosiasi yang terwakili di babak grup," sebut Presiden UEFA, Aleksander Ceferin.
Format Kompetisi
Conference League bakal diikuti 32 tim yang terbagi ke dalam delapan grup. Total, akan ada 141 pertandingan sejak babak penyisihan grup hingga partai final.
Menyusul kehadiran Conference League, terjadi perubahan dalam format kompetisi Liga Europa. Kompetisi strata kedua UEFA tersebut tidak lagi diikuti 48 tim, melainkan dipangkas menjadi 32 tim.
Sama seperti Liga Europa 2021/22, tiap juara grup akan langsung lolos ke babak 16 besar. Tetapi, runner up harus menjalani laga play-off terlebih dahulu dengan tim peringkat 3 grup Liga Europa.
Format pertandingan juga tidak berbeda. Sejak fase grup hingga semifinal, tiap klub akan melakoni dua laga kandang-tandang, tetapi tidak ada laga dua leg di babak final.
Sementara itu, format yang biasa dipakai Liga Champions tidak mengalami perubahan.
Pemenang Conference League akan lolos otomatis ke fase penyisihan grup Liga Europa.
Baca Juga: Profil FC Sheriff Tiraspol, Klub Asal Moldova yang Siap Cetak Sejarah di Liga Champions
Peserta Conference League
Diperkenalkan sebagai kompetisi strata ketiga UEFA, penghuni peringkat 16-50 koefisien liga mendapatkan jatah tim partisipan yang lebih banyak, yakni tiga tim.
Sementara penghuni peringkat 6-15 koefisien liga UEFA serta lima peringkat terbawah mendapatkan jatah dua tim. Lima liga top Eropa memang masih mendapatkan jatah, tetapi hanya satu slot saja.
Total, ada 184 klub yang akan ikut serta sejak babak kualifikasi putaran pertama hingga putaran final. Akan tetapi, tidak ada tim yang akan lolos otomatis ke fase penyisihan grup.
Pembagian 32 tim di putaran final sendiri terdiri dari 22 klub yang lolos via kualifikasi serta 10 klub yang gugur di babak play-off terakhir Liga Europa.
Waktu dan Tempat Final Pertama
Stadion National Arena di Tirana, Albania akan menjadi venue pertama final UEFA Europa Conference League. Waktu pertandingan sendiri bersamaan dengan Liga Europa yang biasa digelar pada Jumat dini hari waktu Indonesia. Sedangkan laga final akan digelar satu pekan usai final Liga Europa.
Sumber : uefa.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.