JAKARTA, KOMPAS.TV - Untuk kedua kalinya sepanjang sejarah, Jepang menjadi tuan rumah ajang olahraga terbesar di dunia, Olimpiade. Kali ini, Tokyo ditunjuk sebagai kota tuan rumah.
Sebelumnya, Jepang pernah menjadi tuan rumah pada 1964 juga di kota Tokyo.
Rencananya, upacara pembukaan akan berlangsung pada 23 Juli mendatang dan berakhir 8 Agustus 2021.
Indonesia sendiri akan berpartisipasi dengan mengirim total 28 atlet dan dibagi ke 7 cabang olahraga (cabor).
Bulu tangkis menyumbang atlet terbanyak dengan 11 perwakilan. Lalu ada angkat besi dengan 5 atlet, panahan 4 atlet, renang, atletik, dan rowing masing-masing ada 2 atlet, selancar 1 atlet, serta 1 atletik pada olahraga menembak.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Pertandingan 46 Cabang Olahraga Olimpiade Tokyo 2020
Sebelum mendukung atlet-atlet Tanah Air, berikut fakta-fakta menarik ajang Olimpiade Tokyo 2020:
1.) Cabang Olagaraga Baru
Melansir laman resmi Olympics, IOC selaku Komite Olimpiade Internasional mengonfirmasi ada lima cabor baru yang akan dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020.
Cabor-cabor tersebut adalah karate, baseball/softball, selancar, panjang dinding, serta skateboarding.
Total, akan ada 33 olahraga yang akan dipertandingkan serta 46 cabang olahraga.
2.) Tidak Ada Penonton
Melansir World Economic Forum, per 12 Juli 2021 kemarin, kota Tokyo diberikan status darurat virus corona.
Atas hal tersebut, pemerintah kota dan panitia penyelenggara memutuskan untuk tidak mengizinkan adanya penonton selama ajang olahraga ini berlangsung.
Sejatinya, Olimpiade Tokyo 2020 digelar tahun lalu, tetapi harus ditangguhkan selama satu tahun lantaran pandemi.
3.) 80 Persen Atlet Telah Divaksin
Mengutip The Guardian, Presiden IOC, Thomas Bach memperkirakan sekitar 80 persen dari total atlet yang menetap di kampung atlet sudah menjalani vaksinasi paling lambat pada 23 Juli.
Apabila ada atlet yang dinyatakan positif covid-19, mereka bisa pindah ke hotel untuk isolasi dan tidak akan dapat melanjutkan kompetisi.
4.) Ada Ribuan Atlet yang Berpartisipasi
Total, ada 11.500 atlet yang akan berpartisipasi di Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade Tokyo 2020. Berdasarkan gender, 51% atlet pria serta 49% di antaranya wanita.
5.) Atlet Mengalungkan Medali Sendiri
Demi meminimalisir risiko penyebaran virus corona, panitia pelaksana tidak akan mengalungkan medali ke pemenang.
"“Medali tidak akan dikalungkan ke leher atlet,” kata Thomas Bach dikutip dari AP.
“Mereka akan disajikan kepada atlet di atas nampan dan kemudian atlet akan mengambil medalinya sendiri."
6.) 62 Persen Warga Jepang Tolak Olimpiade Tokyo 2020
Hampir 62 peren masyarakat Jepang menolak atau ingin Olimpiade Tokyo 2020 ditunda dalam voting yang digelar 21 Juni silam. Sedangkan 34 persen lainnya ingin turnamen multicabang olahraga ini digelar.
Lain itu, 6000 dokter yang mewakili Asosiasi Praktisi Medis Tokyo juga menolak Olimpiade dilangsungkan.
7.) Seluruh Medali Terbuat dari Daur Ulang Barang Elektronik
Sebanyak 78.000 ton barang elektronik macam laptop atau gawai pintar bekas yang didonasikan oleh warga jepang, didaur ulang dan menghasilkan 70 pon emas, 7.716 perak, serta 4.850 pon perunggu.
Dari angka-angka itu, menghasilkan sebanyak 5.000 mendali.
Sumber : Kompas.com/ The Guardian/ World Economic Forum/ AP News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.