Sejatinya, Olimpiade Tokyo 2020 digelar tahun lalu, tetapi harus ditangguhkan selama satu tahun lantaran pandemi.
3.) 80 Persen Atlet Telah Divaksin
Mengutip The Guardian, Presiden IOC, Thomas Bach memperkirakan sekitar 80 persen dari total atlet yang menetap di kampung atlet sudah menjalani vaksinasi paling lambat pada 23 Juli.
Apabila ada atlet yang dinyatakan positif covid-19, mereka bisa pindah ke hotel untuk isolasi dan tidak akan dapat melanjutkan kompetisi.
4.) Ada Ribuan Atlet yang Berpartisipasi
Total, ada 11.500 atlet yang akan berpartisipasi di Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade Tokyo 2020. Berdasarkan gender, 51% atlet pria serta 49% di antaranya wanita.
5.) Atlet Mengalungkan Medali Sendiri
Demi meminimalisir risiko penyebaran virus corona, panitia pelaksana tidak akan mengalungkan medali ke pemenang.
"“Medali tidak akan dikalungkan ke leher atlet,” kata Thomas Bach dikutip dari AP.
“Mereka akan disajikan kepada atlet di atas nampan dan kemudian atlet akan mengambil medalinya sendiri."
6.) 62 Persen Warga Jepang Tolak Olimpiade Tokyo 2020
Hampir 62 peren masyarakat Jepang menolak atau ingin Olimpiade Tokyo 2020 ditunda dalam voting yang digelar 21 Juni silam. Sedangkan 34 persen lainnya ingin turnamen multicabang olahraga ini digelar.
Lain itu, 6000 dokter yang mewakili Asosiasi Praktisi Medis Tokyo juga menolak Olimpiade dilangsungkan.
7.) Seluruh Medali Terbuat dari Daur Ulang Barang Elektronik
Sebanyak 78.000 ton barang elektronik macam laptop atau gawai pintar bekas yang didonasikan oleh warga jepang, didaur ulang dan menghasilkan 70 pon emas, 7.716 perak, serta 4.850 pon perunggu.
Dari angka-angka itu, menghasilkan sebanyak 5.000 mendali.
Sumber : Kompas.com/ The Guardian/ World Economic Forum/ AP News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.