JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melayani lebih dari 287.048 pengguna KRL, Senin (8/6/2020) hingga pukul 20.00 WIB.
Angka ini telah melampaui jumlah pengguna keseluruhan pada hari-hari kerja di pekan lalu.
Baca Juga: Waspadai Lonjakan dan Penumpukan Pengguna KRL Jika Jam Masuk Kantor Tetap Sama
"Sampai malam ini, pukul 21.00 WIB, operasional KRL masih berlangsung," ujar VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, dalam keterangan tertulisnya, Senin malam.
Jumlah pengguna tersebut juga telah jauh melebihi rata-rata pengguna di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yakni 180 ribu hingga 200 ribu pengguna setiap harinya.
Hingga malam ini, Anne melanjutkan, suasana di seluruh stasiun dan di dalam rangkaian KRL masih kondusif.
Antrean pengguna KRL terjadi di sejumlah stasiun yang menjadi lokasi pemberangkatan pengguna untuk jam sibuk sore hari.
Misalnya di Stasiun Tanah Abang, Stasiun Jakarta Kota, dan Stasiun Juanda.
"PT KCI mengimbau para pengguna KRL untuk tidak memaksakan diri menggunakan KRL pada jam-jam sibuk karena jam operasional mulai hari ini sudah diperpanjang hingga pukul 21:00 WIB dengan mengoperasikan 935 perjalanan KRL setiap harinya," tutur Anne.
Antrean yang terjadi pada pagi dan sore hari ini terjadi lantaran banyak masyarakat yang sudah kembali bekerja.
Namun tampaknya tidak ada pengaturan dan pembedaan jam kerja dibanding masa sebelum COVID-19.
"Seluruhnya masih diminta untuk masuk kerja pada jam 8 hingga jam 9 pagi, dan pulang kerja pada jam 4 atau jam 5 sore. Pengaturan jam kerja ini sangat penting terutama bagi mereka yang menggunakan transportasi publik pada masa PSBB transisi ini. Karena pembatasan dari segi jam operasional maupun kapasitas pengguna masih berlaku," kata Anne.
Baca Juga: Penumpang KRL Stasiun Sudirman Membludak, Wali Kota Jakpus: Area Transportasi Publik Perlu Perhatian
Untuk KRL sendiri, lanjut Anne, saat ini berlaku pembatasan pengguna sejumlah 35 – 40 persen dari kapasitas atau sekitar 74 pengguna per kereta.
Pembatasan itu agar terjaga jarak aman di antara pengguna di dalam KRL.
"Agar batasan ini dapat diterapkan, upaya yang kami lakukan adalah pembatasan masuk stasiun dan KRL sehingga pengguna di stasiun-stasiun berikutnya juga dapat terlayani," ungkap Anne.
Ia mengatakan, pembatasan ini dengan penyekatan oleh petugas di sejumlah titik menuju ke peron, antara lain di hall stasiun, sebelum masuk gate elektronik stasiun, dan di koridor menuju ke peron.
Dalam mengatur antrian petugas juga senantiasa mengingatkan pengguna untuk jaga jarak.
Anne menegaskan, antrean pengguna KRL masih akan terjadi di hari-hari berikutnya.
KCI sendiri sudah menyiapkan sejumlah tahapan untuk menambah batasan kapasitas pengguna yang diizinkan dalam KRL jika volume pengguna terus naik.
Penambahan kapasitas ini nantinya harus disertai dengan memperketat protokol dan alat pelindung bagi pengguna antara lain menggunakan masker, pelindung wajah, sarung tangan, dan baju lengan panjang.
Baca Juga: Penumpang KRL di Stasiun Bogor Membludak, Antre Hingga ke Parkiran
Namun untuk saat ini, Anne menambahkan, PT KCI mengajak masyarakat yang masih hendak menggunakan KRL untuk senantiasa berdisiplin mengikuti aturan yang ada terutama mengenai jaga jarak dan pengaturan antrean dari petugas.
"Pengguna (KRL) juga tetap diwajibkan menggunakan masker, mengikuti pengukuran suhu tubuh, dan sangat disarankan untuk memanfaatkan fasilitas wastafel yang ada di stasiun agar dapat cuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL," ucap Anne.
Sebelumnya diberitakan, di Stasiun Bogor telah terjadi penumpukan pengguna KRL pada Senin pagi.
Sore harinya, giliran Stasiun Sudirman yang kebanjiran penumpang yang hendak pulang kerja menuju tempat-tempat penyangga Ibu Kota seperti Bogor, Bekasi, dan Tangerang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.