Ia mempersilakan mereka yang kompeten untuk mendonasikan modulnya dalam ekosistem Kartu Prakerja sehingga semakin banyak pilihan yang tersedia di masyarakat.
Ketika ditanya apa keuntungan yang didapatkan peserta Kartu Prakerja melalui pelatihan berbayar yang diikuti, Panji mengatakan, meski Kartu Prakerja tidak menjamin seseorang bisa langsung mendapat pekerjaan, tetapi melalui program ini, calon pencari kerja bisa mengasah skill-nya terlebih dahulu.
"Di dalam perekonomian normal pun saya kira ijazah S1 tidak ada jaminan dapat kerja. Di masa sulit ini, jika ada pendidikan/pelatihan yang bisa menjamin dapat kerja, kami ingin mengundang untuk bergabung menawarkan modul di Kartu Prakerja," kata Panji.
Panji mengatakan, ke depannya, program Kartu Prakerja akan bekerja sama dengan sektor usaha untuk mengadakan program place and train.
Selain mendapatkan pelatihan, para peserta juga akan mendapat kesempatan untuk mengikuti ikut tes penempatan.
Baca Juga: Tak Ada Jaminan Peserta Kartu Prakerja Bakal Dapat Pekerjaan Usai Ikut Pelatihan
Kritik terhadap Kartu Prakerja
Kritik terus dilontarkan terhadap program pemerintah, Kartu Prakerja, yang menyasar para pencari kerja usia muda dan pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) karena dampak pandemi virus corona.
Melalui program Kartu Prakerja, pemerintah memberikan insentif uang yang bisa diperoleh setelah peserta Kartu Prakerja mengikuti pelatihan online yang telah disediakan.
Sebelum munculnya situs prakerja.org, sejumlah pihak juga telah menggulirkan kritik terhadap program ini.
Salah satunya dari Enny Hartati, pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).
Enny menilai bahwa program Kartu Prakerja ini tidak efektif. Menurut dia, di negara mana pun tidak pernah ada negara yang menyelenggarakan pelatihan kerja kepada tenaga kerja secara online.
Jika ada, pelatihan atau kursus yang diselenggarakan secara online sifatnya otodidak semata.
Ia berpandangan, akan lebih bermanfaat jika anggaran yang sudah dialokasikan untuk Kartu Prakerja direalokasi dan di-refocusing untuk penanganan Covid-19.
Baca Juga: Ada "Bisnis" di Balik Kartu Prakerja? - SATU MEJA THE FORUM
Menurut Enny, anggaran sebesar Rp 20 triliun yang digelontorkan pemerintah untuk Kartu Prakerja akan lebih terasa manfaatnya jika dialihkan untuk memberikan bantuan secara langsung kepada masyarakat yang terdampak pandemi virus corona.
Selain itu, penting pula memberikan bantuan dan perlindungan bagi mereka yang terdampak secara sosial dan ekonomi akibat Covid-19.
Ia mengatakan, pemerintah juga perlu menaruh perhatian pada mereka yang masuk golongan tidak miskin dan tidak rentan miskin.
Golongan ini adalah mereka yang sebelumnya punya pekerjaan dan penghasilan tetap namun pendapatannya berkurang atau bahkan kehilangan pekerjaan karena kebijakan social distancing.
Baca Juga: Saat Corona, Kartu Prakerja Diubah Semi Bansos - BERKAS KOMPAS (Bag1)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.