Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan, besaran anggaran yang dibutuhkan apabila menerapkan lockdown juga tak sedikit.
Jokowi menyebutkan, dalam menerapkan lockdown, semua aktivitas jadi benar-benar dihentikan.
Masyarakat diharuskan tetap berada di rumah dan berhenti bekerja di kantor. Kemudian seluruh transportasi umum seperti ojek, bus, pesawat, hingga kereta api harus berhenti.
"Kalau karantina wilayah itu sama dengan lockdown. Artinya masyarakat hanya di rumah. Bus, pesawat, kereta api, MRT, KRL, ojek, berhenti," ujarnya.
Untuk menerapkan lockdown atau karantina wilayah di DKI Jakarta saja misalnya, dibutuhkan anggaran yang sangat besar.
Jokowi menyebut, butuh anggaran sebesar Rp 550 miliar untuk menjamin kehidupan seluruh warga Jakarta. Jumlah tersebut merupakan kebutuhan anggaran untuk satu hari.
Baca Juga: Jokowi: Mudik dan Pulang Kampung Itu Berbeda!
Apabila karantina wilayah dilakukan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan dibutuhkan anggaran hingga tiga kali lipat dari biaya di Jakarta.
"Biaya untuk Jakarta 550 miliar sehari untuk menjamin kehidupan masyarakat. Kalau di Jabodetabek tiga kali lipat," ujar Jokowi.
Meski demikian, Jokowi menyangkal apabila tidak memberlakukan karantina wilayah karena persoalan anggaran. Jokowi mengaku selalu belajar dari negara lain dalam mengambil keputusan.
Hingga saat ini, tidak ada tindakan yang tepat untuk menangani virus corona atau Covid-19.
Karena semua itu bergantung pada kedisiplinan rakyat hingga masalah demografis wilayah.
"Bukan karena masalah budget, kita juga belajar dari negara lain. "Sampai saat ini tidak ada formula yang pasti yang bisa menyelesaikan masalah Covid-19," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.