Hasan menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa teror semacam ini sudah usang dan tidak relevan. “Kita harus menghadapi hal seperti ini dengan proporsional. Jika tidak ada ketakutan, maka pelaku akan kehilangan tujuan mereka,” kata Hasan.
Sebelumnya diberitakan, Redaksi Tempo menerima kiriman paket misterius berisi kepala babi dengan kedua telinganya terpotong dari orang tak dikenal.
Paket itu dibungkus kardus, styrofoam, dan plastik, tanpa surat pengantar, hanya tertulis satu kata: "Cica", merujuk pada jurnalis sekaligus host Bocor Alur Politik Tempo, Francisca Christy Rosana.
Paket tersebut pertama kali diterima petugas keamanan kantor pada Rabu (19/3/2025), dan baru sampai ke tangan Cica pada Kamis (20/3/2025) sore setelah kembali dari liputan.
Saat dibuka, bau busuk langsung tercium, membuat redaksi memutuskan membawanya ke luar ruangan karena khawatir menimbulkan bahaya. Setelah diperiksa, terlihat kepala babi terbungkus rapat dalam plastik.
Baca Juga: Diteror Kepala Babi! Tempo Bawa Rekaman CCTV Lapor Bareskrim Polri
Sebelumnya, sejumlah organisasi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil mengecam pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, terkait insiden teror kepala babi di kantor Tempo. Pernyataan Hasan dinilai tidak berempati dan mengabaikan prinsip kebebasan pers.
Alih-alih menyampaikan keprihatinan, Hasan justru menyatakan bahwa kepala babi tersebut sebaiknya “dimasak” saja. Pernyataan itu pun menuai kritik dari berbagai pihak.
Koalisi Masyarakat Sipil, yang terdiri dari sejumlah organisasi hak asasi manusia dan demokrasi, menilai pernyataan Hasan tidak pantas diucapkan oleh pejabat negara.
“Selain tidak berempati, juga melanggar prinsip kebebasan pers,” ujar perwakilan Koalisi dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/3/2025).
"Pernyataan tersebut cenderung merendahkan, tidak patut disampaikan oleh seorang Kepala Kantor Komunikasi Presiden," kata pernyataan tersebut.
Koalisi juga meminta Presiden Prabowo Subianto untuk tidak mendiamkan pernyataan tersebut. Menurut mereka, pernyataan Hasan berpotensi mengandung unsur kebencian terhadap jurnalis atau media yang kritis.
“Terlepas dari sikap dan posisi media untuk kritis terhadap situasi yang ada, ungkapan yang menyepelekan teror ini mengusik hak rasa aman seseorang, terutama jurnalis dalam kerja-kerja jurnalistiknya,” kata pernyataan tersebut.
Selain itu, Koalisi menilai pernyataan Hasan mencerminkan lemahnya komitmen pemerintah terhadap kebebasan sipil.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.