JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam kurun waktu delapan hari, terdapat tiga kasus pembunuhan oleh anggota kepolisian yang menjadi sorotan tajam bekangan ini.
Tiga kasus pembunuhan yang dimaksud yakni polisi tembak sesama polisi di Solok Selatan, Sumatera Barat. Kemudian polisi menembam siswa SMK di Semarang, Jawa Tengah.
Serta anggota polisi membunuh ibu kandungnya di Cilengsi, Bogor, Jawa Barat.
Berikut Kompas.TV rangkumkan tiga kejadian pembunuhan oleh polisi dalam beberapa waktu terakhir:
1. Polisi Bunuh Ibu Kandung di Bogor
Kasus pembunuhan terbaru yang melibatkan anggota polisi terjadi di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan pelaku Aipda Nikson.
Berbeda dengan dua kasus sebelumnya, pembunuhan ini tidak dilakukan dengan pistol melainkan menggunakan tabung LPG 3 Kg
Aipda Nikson membunuh ibu kandungnya dengan menggunakan tabung LPG 3 Kg pada Minggu (1/12) malam, di warung milik korban.
Pembunuhan tersebut berawal dari cekcok antara pelaku dan korban. Kemudian pelaku yang datang dari arah belakang tiba-tiba mendorong korban hingga terjatuh ke lantai.
"Ketika ibunya terjatuh ke lantai, Nikson Pangaribuan (41) mengambil tabung 3 kg yang ada diwarung," kata Kapolsek Cileungsi, Kompol Wahyu Maduransyah Putra, Senin (2/12).
Baca Juga: Polri Ungkap Sederet Fakta Anggota Polisi Bunuh Ibu Kandungnya di Bogor
Aipda Nikson yang sempat kabur usai membunuh Ibunya, berhasil ditangkap tim dari Polres bogor dan Polres Bekasi serta tim Dokkes.
Usai ditangkap, Nikson diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya.
Di sisi lain, paman Aipda Nikson, Rony Saud Pangaribuan menyebut Aipda Nikson diduga mengalami gangguan jiwa. Bahkan kata ia, yang bersangkutan pernah dirawat di rumah sakit jiwa atau RSJ Grogol.
"Nikson sudah menderita gangguan jiwa sejak tiga tahun yang lalu," kata Rony, Selasa (3/12), dikutip dari Tribunnews.
2. Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang
Kasus pembunuhan kedua yang melibatkan anggota polisi terjadi di Semarang, Jawa Tengah.
Pada Minggu (24/11) dini hari, Aipda Robig menembak siswa SMK di Semarang berinisial GR (17) hingga tewas di sekitar Perumahan Paramount, Semarang Barat.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, menyebut Aipda Robig melepaskan timah panas kepada korban lantaran remaja tersebut melawan saat dilerai dari tawuran.
Baca Juga: Update Kasus Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang, Keluarga Korban: Itu Jelas Bukan Tawuran!
Namun hal tersebut diragukan pihak sekolah korban. Pasalnya korban dikenal sebagai anak berprestasi dan baik di sekolah, serta merupakan anggota Paskibraka.
Pernyataan Kapolrestabes Semarang, itu juga tak sesuai dengan keterangan saksi yang menuturkan tidak ada tawuran di daerah tersebut.
"Tidak ada tawuran. Teman ku yang jaga malam memastikan itu juga tidak ada tawuran. Kalau ada tawuran kami pasti tahu dan buat laporan (ke atasan)," ungkap satpam yang enggan disebutkan identitasnya, Selasa (26/11) dikutip dari sumber yang sama.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com/Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.