Kompas TV nasional peristiwa

Sukabumi Diterjang Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Lokasi Terdampak

Kompas.tv - 4 Desember 2024, 13:48 WIB
sukabumi-diterjang-banjir-dan-tanah-longsor-akibat-cuaca-ekstrem-ini-daftar-lokasi-terdampak
Petugas penanggulangan bencana BPBD Kota Sukabumi saat mengevakuasi dapuran bambu yang longsor dan menutup saluran air di Kampung Tegallega Kidul, RT 03/17, Kelurahan/Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Jabar pada Rabu, (4/12/2024). (Sumber: Kompas.tv/Ant/Aditya A Rohman)
Penulis : Dian Nita | Editor : Gading Persada

BANDUNG, KOMPAS.TV - Sejumlah wilayah di Kota Sukabumi, Jawa Barat mengalami banjir dan tanah longsor pada Rabu (4/12/2024) pagi tadi.

Bencana tersebut disebabkan oleh hujan deras disertai angin kencang yang terjadi beberapa hari terakhir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan tanah longsor terjadi di empat lokasi.

"Bencana tanah longsor tersebut terjadi di tiga kecamatan. Hingga kini tim penanggulangan BPBD Kota Sukabumi masih melakukan asesmen di lokasi kejadian," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Sukabumi, Rabu, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Bikin Resah! Aksi Pencuri Motor Tembakan Pistol di Depan Korban

Adapun bencana tanah longsor tersebut terjadi Kampung Baru, RT 02/09, Kelurahan Cikondang dan RT 07/04, Kelurahan/Kecamatan Citamiang. Kemudian longsor terjadi di RT 03/08 Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole dan di Kampung Tegallega Kidul, RT 03/17, Kelurahan/Kecamatan Lembursitu.

Untuk bencana tanah longsor yang terjadi RT 03, Kelurahan Subangjaya merupakan yang kedua kalinya, kejadian pertama terjadi pada 5 November 2024 yang dikarenakan kondisi tanah sudah labil.

Sementara, longsor dapuran bambu yang terjadi di Kampung Tegallega Kidul mengakibatkan saluran air tertutup.

Hingga saat ini tim penanggulangan bencana masih berada di lokasi untuk melakukan pendataan dan mengevakuasi material longsoran yang menutup akses jalan warga.

Kemudian, untuk dampak kerusakan masih dalam pendataan, namun dipastikan tidak ada korban jiwa maupun luka.

"Longsor ini dipicu oleh hujan deras yang turun hampir sepanjang hari sejak awal Desember sehingga kondisi tanah menjadi labil dan tidak mampu menahan beban yang ada di atasnya," tambahnya.

Novian mengatakan cuaca ekstrem tidak hanya memicu terjadinya bencana tanah longsor, juga mengakibatkan satu rumah di Kampung Cikundulhilir, RT 01/04,Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu bagian atapnya ambruk yang diduga tidak kuat menahan derasnya hujan.

Di sisi lain, ia mengimbau kepada warga untuk selalu waspada karena hujan deras disertai angin kencang atau cuaca ekstrem masih berpotensi melanda wilayah Kota Sukabumi dalam beberapa hari ke depan sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Serahkan 20 Unit Sepeda Motor untuk Puskesmas Keliling

Hujan deras juga berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin kencang atau puting beliung.

Akses Jalan Sukabumi-Palabuhanratu Tertutup Longsor

Sementara itu, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Bantargadung Sihabudin mengatakan bencana tanah longsor di Kecamatan Bantargadung mengakibatkan akses jalan nasional Sukabumi-Palabuhanratu tertutup material longsor.

"Hujan deras yang turun sejak Selasa (3/12) hingga Rabu pagi mengakibatkan tebing tanah setinggi kurang lebih lima meter yang berada di pinggir jalan nasional Sukabumi-Palabuhanratu tepatnya di Jalan Raya Bojonggaling longsor dan menutup akses jalan dari arah Sukabumi menuju Palabuhanratu maupun sebaliknya," kata Sihabudin di Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, diperkirakan longsor terjadi pada Rabu sekitar pukul 02.00 WIB saat hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Bantargadung dan sekitarnya. Akibat dari kejadian itu arus lalu lintas dari kedua arah hingga pukul 09.00 WIB belum normal.

Selain tanah longsor, banjir juga terjadi di Desa Purabaya dan Desa Neglasari akibat luapan Sungai Cibening.

"Banjir merendam sejumlah permukiman di Desa Purabaya dan Desa Neglasari," ujar Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Purabaya, Yanto, dilansir dari Kompas.com.

Menurut Yanto, hasil asesmen sementara menunjukkan sekitar 100 kepala keluarga (KK) terdampak di Desa Purabaya. Data untuk Desa Neglasari masih dalam proses pendataan.


 




Sumber : Kompas.com, Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x