"Longsor ini dipicu oleh hujan deras yang turun hampir sepanjang hari sejak awal Desember sehingga kondisi tanah menjadi labil dan tidak mampu menahan beban yang ada di atasnya," tambahnya.
Novian mengatakan cuaca ekstrem tidak hanya memicu terjadinya bencana tanah longsor, juga mengakibatkan satu rumah di Kampung Cikundulhilir, RT 01/04,Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu bagian atapnya ambruk yang diduga tidak kuat menahan derasnya hujan.
Di sisi lain, ia mengimbau kepada warga untuk selalu waspada karena hujan deras disertai angin kencang atau cuaca ekstrem masih berpotensi melanda wilayah Kota Sukabumi dalam beberapa hari ke depan sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Serahkan 20 Unit Sepeda Motor untuk Puskesmas Keliling
Hujan deras juga berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin kencang atau puting beliung.
Sementara itu, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Bantargadung Sihabudin mengatakan bencana tanah longsor di Kecamatan Bantargadung mengakibatkan akses jalan nasional Sukabumi-Palabuhanratu tertutup material longsor.
"Hujan deras yang turun sejak Selasa (3/12) hingga Rabu pagi mengakibatkan tebing tanah setinggi kurang lebih lima meter yang berada di pinggir jalan nasional Sukabumi-Palabuhanratu tepatnya di Jalan Raya Bojonggaling longsor dan menutup akses jalan dari arah Sukabumi menuju Palabuhanratu maupun sebaliknya," kata Sihabudin di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, diperkirakan longsor terjadi pada Rabu sekitar pukul 02.00 WIB saat hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Bantargadung dan sekitarnya. Akibat dari kejadian itu arus lalu lintas dari kedua arah hingga pukul 09.00 WIB belum normal.
Selain tanah longsor, banjir juga terjadi di Desa Purabaya dan Desa Neglasari akibat luapan Sungai Cibening.
"Banjir merendam sejumlah permukiman di Desa Purabaya dan Desa Neglasari," ujar Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Purabaya, Yanto, dilansir dari Kompas.com.
Menurut Yanto, hasil asesmen sementara menunjukkan sekitar 100 kepala keluarga (KK) terdampak di Desa Purabaya. Data untuk Desa Neglasari masih dalam proses pendataan.
Sumber : Kompas.com, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.