“Jadi, Dai yang menjemput komunitas, bukan komunitas yang menjemput dai,” ungkap Arifin, menegaskan.
Dengan demikian, ia mengungkapkan, para dai komunitas harus bisa menguasai di dunia maya dan dunia nyata di era teknologi digital saat ini. Pada dua sisi inilah para dai lokal perlu diangkat ke publik.
“Perlu juga digelar pelatihan untuk para dai komunitas di masing-masing lokal di berbagai daerah di Indonesia agar bisa menguasai dua sisi itu,” ujarnya.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Sampaikan Selamat Kepada Presiden Prabowo dan Wapres Gibran
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, KH. Saad Ibrahim menjelaskan, kegiatan se-nusantara ini menjadi momentum silaturahim bersama.
Inilah wadah penting membangun jaringan satu sama lain, saling memberikan keringanan, dan memperpanjang usia.
Ketika sudah terbangun jaringan, lanjut Kyai Saad, maka ada kekuatan lebih dan pertolongan Allah swt untuk bersama-sama dengan sekumpulan orang atau jamaah usai silaturahim terjalin.
Pada kesempatan itu, silatnas dai komunitas meluncurkan program Mualaf Learning Center (MLC) dalam bentuk audio visual dan album religi “Nada Dakwah Berkemajuan”.
Termasuk Penandatanganan SPK LDK & Lazismu PP Muhammadiyah tentang MLC 2024. MLC merupakan salah satu program unggulan di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah.
Baca Juga: LDK PP Muhammadiyah Bersama LDK PWM KALTIM Gelar Bimtek Dai Komunitas se-Kalimantan Timur
Usai seremonial pembukaan, agenda dilanjutkan dengan pembekalan PP Muhammadiyah dan Workshop Pedoman MLC. Acara tingkat nasional ini dimeriahkan penampilan seni tari dan paduan suara mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (UMBARA).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.