JAKARTA, KOMPAS.TV – Politikus Partai Golongan Karya (Golkar), Putri Komaruddin memastikan calon menteri kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dari partainya sudah berpengalaman dan sesuai dengan standar Prabowo.
Menurut Putri, nama-nama kader Golkar yang telah dipanggil ke kediaman Prabowo di Kertanegara dan mengikuti Hambalang retret merupakan kader terbaik.
“Saya mungkin bisa bicaranya dari Partai Golkar ya, karena nama-nama yang kemarin dipanggil ke Kertanegara dan telah mengikuti Hambalang Retret tersebut adalah kader terbaik kita, yang mana mereka juga sudah memiliki pengalaman terlebih dahulu,” jelasnya dalam dialog di Kompas TV, Minggu (20/10/2024).
Putri kemudian mencontohkan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia yang juga dipanggil oleh Prabowo.
Baca Juga: Kata Politisi Gerindra soal Pesan dari Pidato Perdana Prabowo sebagai Presiden RI
“Jadi kalau kita lihat, misalnya ketua umum kami, Pak Bahlil, kemarin juga dipanggil, itu menunjukkan bahwa kader Partai Golkar ini ketua umumnya langsung dikasihkan untuk menjadi pembantu presiden di mana akan menjalankan agenda-agendanya.”
“Pak Bahlil juga kemarin waktu era Pak Jokowi kan sudah menjabat sebagai Menteri ESDM. Jadi di mana pun beliau ditempatkan nanti, kalaupun nanti beliau kembali dipercayakan menjadi Menteri ESDM di zaman Pak Prabowo, tentu beliau bisa langsung kerja dengan cepat,” bebernya.
Selain Bahlil, ia juga menyebut nama Airlangga Hartarto, mantan Ketua Umum Golkar yang sempat menjabat sebagai Menko Perekonomian di era Joko Widodo.
“Terus kita juga kemarin melihat dari Meutya Hafidz yang menjadi mitra yang sangat strategis untuk Pak Prabowo selama lima tahun ke belakang di Komisi I.”
“Kalaupun memang nanti Mbak Meutya dipercaya untuk mengurusi hal-hal yang kemarin disampaikan beliau sesuai dengan bidangnya di Komisi I,” tambahnya.
Ia mengaku yakin Meutya juga pasti bisa menunjukkan performa terbaik dan sesuai dengan standar Prabowo.
Sebelumnya, dalam dialog yang sama, analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno khawatir nantinya menteri di kabinet Prabowo-Gibran tidak mampu mengimbangi sang Presiden.
Adi berpendapat, Prabowo adalah sosok yang melihat ke depan atau looking forward. Hal itu tergambar dalam pidato perdananya setelah pelantikan sebagai Presiden RI.
“Seperti pidato yang disampaikan, bahwa persoalan kemiskinan, persoalan banyak orang yang nganggur dan sebagainya, itu harus menjadi fokus.”
Ia menilai pidato tersebut juga merupakan peringatan atau warning kepada para menteri kabinetnya kelak.
“Ini juga menjadi warning kepada menteri-menteri, terutama menteri dari luar Gerindra, jangan pernah main-main kirim orang untuk jadi menteri dan wakil menteri, karena statement Prabowo itu cukup tegas, kok.”
Baca Juga: Sebut Prabowo 'Gaspol', Pengamat Adi Prayitno Khawatir Menteri-Menteri Tak Bisa Imbangi Presiden
Artinya, kata dia, mulai besok Prabowo ingin langsung sprint 1.000 persen untuk menangani persoalan apa pun yang ditinggalkan di negara ini.
“Memang harus diakui bahwa kandidat-kandidat yang diusulkan oleh partai politik untuk menjadi calon menteri atau wakil menteri, dalam banyak hal memang harus kita koreksi dan harus kita sampaikan, memang tidak sesuai dengan portofolionya.”
“Kalau membaca statement-nya Pak Prabowo Subianto dalam pidato pertama, saya khawatir justru menterinya tidak bisa mengimbangi Prabowo. Prabowo ini langsung gas pol, itu jelas kok dalam intonasi dan pilihan politiknya,” imbuhnya menegaskan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.