Langkah selanjutnya membawanya ke dunia keuangan, di mana ia bekerja sebagai analis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.
Titik balik kariernya terjadi pada tahun 2006 ketika pamannya, Hashim Djojohadikusumo, memintanya bergabung dengan Arsari Group.
Baca Juga: PKS: Peluang Anies Menang Pilgub Jakarta Besar, karena Ahok Tidak Didukung Jokowi
Di sana, Thomas menjabat sebagai Deputy CEO, menangani perusahaan yang bergerak di sektor agrobisnis.
Dalam dunia politik, Thomas aktif di Partai Gerindra, partai yang dipimpin oleh pamannya, Prabowo Subianto.
Ia pernah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di Provinsi Kalimantan Barat. Saat ini, Thomas memegang posisi strategis sebagai Bendahara Umum Partai Gerindra, bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan partai.
Selama Pilpres 2014, di mana partainya mengusung pasangan Prabowo-Hatta, Thomas memainkan peran kunci dalam mengelola logistik Koalisi Merah-Putih (KMP).
Sebelumnya dalam kunjungan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ke Kementerian Keuangan pada 31 Mei 2024, Thomas hadir sebagai pemimpin Tim Gugus Sinkronisasi Bidang Keuangan.
Saat itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani bahkan memperkenalkan Thomas kepada publik, memanggilnya dengan sebutan akrab "Mas Tommy".
"Itu namanya Pak Tommy Djiwandono, aku manggilnya mas sih sebetulnya, tapi Pak terlalu tua. Mas Tommy Djiwandono untuk yang belum kenal atau sebagian sudah mengenal beliau," ujar Sri Mulyani.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.