JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai politik mulai memunculkan kadernya untuk maju sebagai kepala daerah dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di Pilkada serentak 2024.
Tantangan gubernur dan wakil gubernur DKI ke depan yakni Jakarta tidak menjadi Ibu Kota Negara, melainkan akan menjadi Daerah Khusus.
Dalam Pasal 1 ayat (2) UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ) yang sudah diteken Presiden Joko Widodo pada 25 April 2024 dijelaskan Provinsi DKJ adalah daerah provinsi yang mempunyai kekhususan dalam menyelenggarakan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kewenangan khusus yang dimaksud terkait pelaksanaan fungsi sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global.
Berikut nama-nama calon kepala daerah yang mulai dimunculkan partai politik untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca Juga: Ketum PKB Cak Imin Berharap Pilkada Serentak 2024 Digelar tanpa Penyelewengan Kekuasaan
Sebagai partai yang punya suara terbanyak dalam Pileg DPRD DKI Jakarta, PKS mengusulkan tiga kader dan satu nama di luar kader sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Ketiga kader PKS yang diusulkan maju di Pilgub DKI Jakarta yakni Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera atau DPW PKS DKI Jakarta, Khoirudin, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman dan anggota DPR RI Mardani Ali Sera.
Sebelumnya nama Presiden PKS Ahmad Syaikhu juga diusulkan, namun Syaikhu menolak dan memilih menjadi komandan tim pemenangan partai.
Sedangkan satu nama lain dari eksternal partai yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi tidak memungkiri bahwa PKS masih membuka peluang mengusung calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, untuk kembali maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Baca Juga: Pendaftaran Calon Independen Pilgub DKI akan Dibuka, Syaratnya Dapat Dukungan 618.968 Warga Jakarta
Namun PKS tetap memprioritaskan kader sendiri karena Anies sudah dipandang sebagai tokoh di tingkat nasional.
"Kami dari PKS mengatakan Pak Anies sudah 25 persen sebagai tokoh nasional, kasih kesempatan sekarang Anies mengantarkan orang PKS untuk menjadi (gubernur DKI)," ujar Aboe Bakar di Kantor DPP PKS.
Anies mengaku akan mempertimbangkan setiap panggilan tugas yang ia terima, termasuk kemungkinan kembali diusung oleh PKS di Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Semua yang sifatnya panggilan tugas itu selalu dipertimbangkan dengan serius dan kami pertimbangkan semua panggilan tugas itu dengan serius dan kemudian nanti kita ambil keputusannya," ujar Anies kepada wartawan di Aceh, Sabtu (4/5/2024).
Adapun perolehan suara PKS di DPRD DKI sebesar 1,012,028. Dengan hasil itu PKS cukup menggandeng satu partai politik yang duduk di DPRD DKI Jakarta untuk bisa mengusulkan cagub dan cawagub DKI.
Baca Juga: Soal Pilgub DKI Jakarta, Anies: Panggilan Tugas Dipertimbangkan!
Salah satu syarat partai politik atau gabungan partai politik mengusulkan cagub dan cawagub yakni 25 persen dari akumulasi suara sah dalam Pileg DPRD DKI Jakarta. Suara sah dalam Pileg DPRD DKI adalah 6.067.241.
Partai kedua yang meraih suara terbanyak saat Pileg DPRD DKI Jakarta, PDI Perjuangan kini sedang membuka penjaringan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Ada sejumlah nama yang masuk dalam kandidat calon kepala daerah di Pilgub DKI dari PDI-P. Dari internal partai ada nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menteri Sosial Tri Rismaharini, mantan Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden-Mahfud MD, Andi Widjajanto.
Baca Juga: Rekrutmen Panwascam Pilkada 2024 Dibuka: Ini Gaji, Syarat dan Tugasnya
Kemudian dari eksternal partai ada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.
Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat menjelaskan pihaknya memang membuka kesempatan bagi tokoh-tokoh internal dan eksternal maju dalam Pilkada Jakarta. Namun sebagai partai pastinya PDI-P memprioritaskan kadernya untuk diusung calon gubernur DKI.
Di sisi lain untuk mendukung Pilkada Jakarta, PDI-P sudah membangun komunikasi dengan sejumlah partai. Namun, Djarot menolak menyebutkan nama partai yang dimaksud.
Menurutnya kerja sama partai dibutuhkan untuk membuat Jakarta menjadi daerah yang lebih baik. PDI-P juga menyatakan siap untuk bersaing dengan tokoh mana pun.
"Jakarta itu, kan, melting pot. Tempatnya masyarakat yang beragam, jadi harus bisa bekerja sama," ujar Djarot, dikutip dari Kompas.id.
Baca Juga: Zulkifli Hasan Ungkap Beberapa yang Diusung PAN untuk Calon Gubernur DKI
Partai Gerindra punya suara besar di DPRD DKI Jakarta. Dengan perolehan 728,297 Gerindra memiliki daya tawar untuk mengusulkan kadernya maju sebagai calon gubernur.
Nama kader Gerindra yang menjadi kandidat maju di Pilgub DKI Jakarta yakni, mantan Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria, kader muda Partai Gerindra Budi Djiwandono, Moreno Soeprapto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
Budi dan Moreno merupakan anggota DPR RI periode 2019-2024. Sedangkan Sara adalah wakil ketua umum Partai Gerindra.
Namun Gerindra tetap terbuka untuk menjalin kerja sama dengan partai lain untuk Pilkada DKI Jakarta.
NasDem tetap punya peluang untuk mengusung kadernya di Pilkada 2024. Meski berada di posisi keempat dengan perolehan suara 545,235 di Pileg DPRD DKI, NasDem bisa menjadi rekan koalisi partai lain.
Kader NasDem yang masuk kandidat untuk Pilgub DKI yakin Ahmad Sahroni. Sahroni merupakan anggota DPR dan juga bendahara umum Partai NasDem.
Selain itu, NaDem juga membuka pintu dan siap mendukung Anies Baswedan jika ingin maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta di di Pilkada serentak 2024.
Bahkan NasDem sudah ancang-ancang menduetkan Anies dengan Sahroni di Pilkada DKI.
Baca Juga: Analisis Parameter Politik Indonesia soal Deretan Nama Calon Gubernur DKI yang Mencuat
Merujuk aturan 25 persen dari akumulasi suara sah dalam Pileg DPRD DKI, NasDem butuh setidaknya 1,5 juta suara untuk bisa mengusung duet Anies-Sahroni.
NasDem bisa membangun kembali koalisi bersama PKB (470,682) serta ditambah dengan PPP (153,240) dan Partai Perindo (160,203).
Partai Golkar
Partai Golkar punya tiga kandidat untuk dicalonkan di Pilkada DKI Jakarta. Yakni mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua DPD Golkar DKI Jakarta yang juga mantan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, serta Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa.
Meski berada di posisi kelima perolehan suara sebesar 517,819, Golkar masih berpeluang untuk mengusung kadernya di Pilkada 2024 dengan menggandeng partai lain, seperti PSI (465,936), PAN (455,906) dan Partai Demokrat (444,314) yang sama-sama di Koalisi Indonesia Maju, atau dengan PKB, Partai Perindo dan PPP.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.