Baca Juga: Lebih Pilih Urus APBN, Sri Mulyani Pastikan Tak Terlibat Sinkronisasi Pemerintahan Selanjutnya
Di sisi penghematan, nantinya akan ada pendekatan collaborative farming bersama industri pangan swasta nasional dan BUMN pangan.
"Industri pangan swasta nasional dan BUMN pangan ditargetkan untuk membiayai sekitar 40-50 persen dari kebutuhan modal produksi pangannya," ujar Budiman. Dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut Budiman menjelaskan basis produksi komoditi dan bahan pangan yang dibutuhkan dalam program makan siang dan susu gratis akan melibatkan desa.
Menurutnya, diperkirakan sekitar 10 ribu desa dari total 74.961 desa bisa dilibatkan memproduksi padi untuk memenuhi kebutuhan program ini.
Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Ungkap Rencana Prabowo-Gibran Bentuk Kemenko Khusus Program Makan Siang Graits
Kemudian sekitar 20 ribu desa bisa membangun peternakan ayam pedaging dan petelur, penggemukan sapi serta usaha sapi perah.
Dua ribu desa nelayan dapat diandalkan untuk penyediaan ikan segar dan ribuan desa lainnya dilibatkan dalam pemenuhan kebutuhan sayur mayur, buah-buahan hingga bumbu masak untuk penyediaan makan siang gratis.
Dengan pendekatan gotong royong produksi pangan seperti ini, diperkirakan dapat menghemat 40-50 persen dari kebutuhan pembiayaan program dari sumber APBN.
"Angka kebutuhan APBN sebesar itu tentu dapat dialokasikan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran dengan relatif mudah melalui efisiensi anggaran dan peningkatan penerimaan negara," ujarnya.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.