JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Mohammad Adib, menyebut jumlah dokter yang ada di Indonesia saat ini mencapai 226.190 orang, dan dalam 5 hingga 10 tahun ke depan kebutuhan dokter dapat terpenuhi.
Penjelasan Adib tersebut disampaikan menanggapi debat kelima Pilpres 2024 yang dilaksanakan Minggu (4/2/2024).
“Jumlah (dokter) update terbaru adalah, jumlah dokter total, adalah 226.190. Itu terdiri dari dokter umum 173.247, dan dokter spesialis sebanyak 52.843,” tuturnya dalam Zoom meeting, Senin (5/2).
Ia menuturkan, jumlah itu mengalami penambahan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang jumlahnya sekitar 204 ribu orang.
Artinya, lanjut Adib, ada penambahan sekitar 12 ribu dokter dalam setahun, yang diproduksi dari 92 Fakultas Kedokteran di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Saat Prabowo Berkali-kali Setuju dengan Anies dan Ganjar di Debat Capres Terakhir
Saat ini pun, lanjut dia, jumlah Fakultas Kedokteran tela mengalami penambahan sebanyak 15, artinya total ada 107 Fakultas Kedokteran di Indonesia.
“Artinya, ada produksi 12 ribu dokter umum per tahun dari 92 Fakultas Kedokteran, yang saat ini sudah bertambah,” tuturnya.
Produksi dokter sebanyak 12 ribu orang per tahun ini, menurut Adib masih bisa bertambah karena adanya penambahan Fakultas Kedokteran.
“Kalau kemudian kita bicara sekarang 275 ribu yang dibutuhkan, maka sebenarnya yang kita butuhkan saat ini sekitar 60 ribu dokter.”
Dalam lima tahun ke depan, kata Adib, kekurangan jumlah dokter tersebut sudah dapat teratasi.
Ia menambahkan, permasalahan saat ini bukan pada produksi dokter, melainkan pada perebarannya di wilayah-wilayah di Indonesia.
“Yang menjadi problem di Indonesiaa saat ini adalah distribusinya yang tidak merata, bukan karena produksinya.”
Penyebab tidak merata tadi, menurut dia disebabkan sarana prasarana terbatas, keterbatasan alat kesehatan, dan insentif serta jenjang karir.
Sebelumnya, dalam debat kelima Pilpres 2024, Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyebut masalah kesehatan di Indonesia adalah kurangnya jumlah tenaga dokter hingga sekitar 140 ribu orang serta kurangnya peralatan pendukung.
“Jadi saya lebih ke arah solutif langsung dan cepat,” kata Prabowo.
“Masalah kesehatan di Indonesia adalah kurangnya dokter. Kita kurang 140 ribu dokter, itu utama.”
Ia menambahkan, di sejumlah kabupaten di Indonesia masih kekurangan alat-alat kesehatan untuk sakit jantung dan stroke.
Baca Juga: Ganjar Singgung Soal Anggaran Kesehatan dari APBN Dipotong, Begini Faktanya
“Bayangkan kalau ada yang kena stroke atau serangan jantung, dua penyebab kematian yang paling besar.”
“Di beberapa kabupatena tidak ada spesialis jantung atau stroke,” tambahnya.
Hal ini, kata Prabowo, harus diatasi dan dapat diatasi dengan cara preventif berupa makanan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil.
“Ini harus kita atasi dan ini bisa kita atasi, ini solutifnya demikian. Dan yang paling penting dalam preventif adalah makan bergizi untuk anak-anak dan ibu-ibu yang melahirkan.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.