Kompas TV nasional rumah pemilu

Tom Lembong Mengaku Dapat Tekanan untuk Bongkar Hal-Hal yang Dapat Berdampak Negatif bagi Petahana

Kompas.tv - 26 Januari 2024, 06:45 WIB
tom-lembong-mengaku-dapat-tekanan-untuk-bongkar-hal-hal-yang-dapat-berdampak-negatif-bagi-petahana
Co-captain Timnas Anies-Muhaimin (AMIN) Thomas Lembong atau Tom Lembong (kanan) dalam program Livi on Point yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (25/1/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Thomas Lembong atau Tom Lembong, Co-captain Bidang Substansi Materi dan Kebijakan Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), mengaku mendapat tekanan untuk membongkar hal-hal yang dapat berdampak sangat negatif bagi petahana atau incumbent.

Pernyataan itu disampaikan dalam program Livi on Point yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (25/1/2024) malam.

Awalnya, host Liviana Cherlisa meminta komentar Tom tentang pernyataan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang menyebutnya melanggar etika profesional.

“Tentunya saya tidak setuju, karena semua yang saya angkat sejauh ini semuanya sudah ada di ruang publik. Tidak ada sesuatu rahasia yang saya bocorkan,” jelas Tom.

“Jadi semua yang saya sampaikan secara lisan, secara online, sudah ada di ruang publik,” imbuhnya menegaskan.

Tom kemudian mengaku mendapatkan banyak tekanan agar mau melanggar kerahasiaan.

Baca Juga: Tom Lembong Sebut Idealisme Jokowi Sangat Tinggi di Awal Pemerintahan

“Saya mendapat banyak sekali tekanan-tekanan untuk melanggar kerahasiaan dan membongkar hal-hal yang mungkin akan sangat negatif bagi incumbent.”

“Tapi justru karena saya sudah terbiasa menjalankan etika profesional, saya tolak,” tambahnya tanpa menyebut pihak yang dimaksud dengan incumbent.

Sebab, menurut Tom, sebagai seorang investor, dirinya harus berpikir panjang dan percaya bahwa semua perbuatan akan ada konsekuensinya.

“Karena begini, kalau kita berpikir jangka panjang, dan sebagai investor, itu wajib berpikir jangka panjang. Semua itu akan ada konsekuensinya. Jadi, hidup kita tidak akan berakhir di saat pemilu berakhir.”

Livi kemudian menanyakan alasan Tom yang seorang profesional, bergabung dengan tim sukses pasangan capres-cawapres.

“Saya pribadi semakin optimis, terutama dengan geneasi milenial dan Gen Z, bahwa dunia politik akan semakin profesional.”

“Justru dengan saya sekarang banyak bergaul dengan anggota-anggota parpol, termasuk caleg, apalagi yang muda-muda. Saya menjadi sangat optimis tentu,” tambahnya.

Ia mengaku tahu betul bahwa politisi memiliki citra buruk di mata masyarakat. Tetapi ia mengatakan harus belajar dari sejarah.

“Saya ingat banget waktu saya di Badan Penyehatan Perbankan dan harus memberikan kesaksian atau memaparkan ke DPR 20 tahun yang lalu, itu kualitas anggota parlemen jauh lebih buruk daripada sekarang.”

Baca Juga: Bahlil Bandingkan Kinerjanya dengan Tom Lembong: Tamatan Harvard, Wariskan Investasi Mangkrak

“Jadi kualitas DPR sekarang itu 50 kali lebih baik daripada 20 tahun yang lalu,” tuturnya.

Tom meyakini kualitas anggota legislatif dan eksekutif semakin profesional dengan berkembangnya masyarakat.

“Justru harapan saya, dengan saya masuk ke politik, saya bisa mempercepat proses profesionalisasi perpolitikan di negeri kita,” harapnya.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x