Kompas TV nasional rumah pemilu

Sekjen DPP PDIP Hasto: Emosi Gibran sudah Seperti Prabowo, Kian Jauh dari Jokowi

Kompas.tv - 22 Januari 2024, 12:26 WIB
sekjen-dpp-pdip-hasto-emosi-gibran-sudah-seperti-prabowo-kian-jauh-dari-jokowi
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto bagi-bagi telur dan menyapa masyarakat di kawasan Rumah Susun Tanah Tinggi, Senen, Jakarta, Minggu (14/1/2024). (Sumber: ANTARA/Narda Margaretha Sinambela)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS TV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut, penampilan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka terlihat amat emosional pada debat cawapres tadi malam. 

Menurut Hasto, karakter Gibran sudah seperti pasangannya, yakni Prabowo Subianto. 

Oleh sebab itu, dirinya menilai karakter Gibran sudah tak seperti sang ayah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang selalu tenang dalam pembawannya di depan publik. 

Baca Juga: Momen Cawapres Gibran Ucapkan Maaf ke Mahfud MD Akhiri Debat Cawapres

"Sayang sekali tadi ada dicederai oleh apa yang membuat kami kaget, karena Mas Gibran ternyata sudah jauh berubah," kata Hasto di gedung JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024).

"Banyak terpengaruh hal-hal emosional dari Pak Prabowo sehingga Mas Gibran semakin jauh dari Pak Jokowi," katanya. 

Hasto menyinggung cara yang dilakukan Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang membaca sebuah catatan saat menjawab debat.

Menurut dia, apa yang dilakukan Cak Imin jauh lebih baik ketimbang melakukan manipulasi hukum lewat Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kalau kita lihat misalnya tadi seranganya terhadap Cak Imin, dengan kemudian Cak Imin membaca. Padahal itu jauh lebih baik membaca data daripada manipulasi hukum di Mahkamah Konstitusi," katanya. 

Ia menilai banyak pernyataan-pernyataan Gibran yang menyerang lawan debatnya secara personal. 

Ia menduga ini terjadi karena Gibran yang sudah tiga bulan intens bersama Prabowo.

"Sehingga aspek-aspek sikap emosional dari Pak Prabowo itu menular ke Mas Gibran. Sehingga Mas Gibran justru semakin jauh dengan Pak Jokowi," katanya.

Sebelumnya, Gibran mempertanyakan komitmen cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar tentang lingkungan hidup.

Hal itu dilakukan Gibran saat menjawab pertanyaan Muhaimin tentang pembangunan berbasis bio-regional dalam debat keempat Pilpres 2024 atau debat kedua cawapres, Minggu (21/1/2024).

Awalnya, Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, menanyakan tentang strategi Gibran melaksanakan pembangunan berbasis bio-regional agar keadilan iklim terjaga, dan keadilan ekologi terlaksana dengan baik.

Menjawab pertanyaan itu, Gibran justru menanyakan komitmen Cak Imin tentang lingkungan hidup.

“Gus Muhaimin ini lucu ya, menanyakan masalah lingkungan hidup tapi itu kok pakai botol-botol plastik itu, padahal saya, Pak Ganjar, Prof Mahfud pakai botol kaca, itu gimana komitmennya,” kata Gibran.

“Intinya di sini kita sudah berkomitmen untuk yang namanya pembangunan tidak boleh lagi Jawa-sentris, harus mulai Indonesia-sentris,” imbuhnya.

Gibran kemudian menyinggung Cak Imin yang disebutnya menolak IKN, namun Gibran bertekad akan melanjutkan dan memperkuat.

“Sekali lagi yang namanya pembangunan yang masif harus memperhatiakn aspek lingkungan, sosial, dan keberlanjutannya,” tuturnya.

“Kita pastikan mencari titik tengah, sekali lagi titik tengah, titik keseimbangan, membanguan hilirisasi industri tapi harus memperhatikan lingkungan hidup,” kata Gibran.

Pihaknya, lanjut Gibran, akan menggenjot produktivitas para petani, sektor maritim, tapi juga tetap menjaga keseimbangan alam.

“Pastikan sekali lagi, amdal, analisa lingkungan, sustainability report  bisa tersajikan dengan baik, dan pastikan menggandeng pengusaha lokal, UMKM lokal,” ujarnya.

“Intinya adalah anggaran ini dipakai untuk kesejahteraan rakyat, pemerataan pembangunan itu penting, dan sekali lagi pembangunan yang masif harus memperhatikan sisi lingkungan hidup,” kata Gibran.

Mendengar jawaban Gibran, Cak Imin mengatakan, pernyataan-pernyataan itu belum menjawab pertanyaannya.

“Pertanyaan saya tidak terjawab sama sekali, karena di undang-undang kita juga dinyatakan bahwa potensi bio-regional kita itu adalah bahwa wilayah nasional kita bukan sekadar terbagi politik dan administrasi,” kata Cak Imin.

“Tetapi ekosistem lingkungannya ada, sekaligus juga komunitas masyarakat yang tumbuh juga menjadi pertimbangan,” ungkapnya.

Ia kemudian mencontohkan Papua dan Maluku. Menurutnya, jangan sampai salah membangun Papua.

“Jangan pernah salah dalam membangun Papua. Papua harus berbasis pemerataan dan keadilan yang sempurna,” ujarnya.

“Maluku misalnya dengan kekuatan maritimnya, Maluku menjadi bio-regional untuk pengembangan ekonomi kelautan dan perikanan,” ujarnya.

Gibran kemudian merespons tanggapan Cak Imin dengan mengatakan bahwa ia telah menjawab pertanyaan itu.

“Katanya tidak menjawab pertanyaan tapi Gus Muhaimin malah ngomongin pemerataan pembangunan. Itu kan tadi yang saya omongin,” kata GIbran.

Ia bahkan menuding Muhaimin tidak paham dengan pertanyaan yang ia ajukan sendiri.

Baca Juga: Saat Debat Gibran Klaim Food Estate Berhasil, Mahfud: Ternyata Ditanam dengan Goody Bag

“Mungkin Gus Muhaimin juga tidak paham dengan pertanyaan yang diberikan ke saya, mungkin dapat contekan itu dari Pak Tom Lembong,” ungkapnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x