Kompas TV nasional rumah pemilu

Bagaimana Anies, Prabowo, dan Ganjar Memandang Papua? Berikut Temuan BRIN

Kompas.tv - 17 Januari 2024, 20:31 WIB
bagaimana-anies-prabowo-dan-ganjar-memandang-papua-berikut-temuan-brin
Massa yang tergabung dalam iringan jenazah eks Gubernur Papua Lukas Enembe mengibarkan bendera Bintang Kejora saat massa mengarak peti jenazah Lukas Enembe di Sentani, Jayapura, Papua, 28 Desember 2023. (Sumber: Tribun Papua/Noel Wenda)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Riset dan Inovasi dan Nasional (BRIN) meneliti pandangan masing-masing pasangan calon presiden mengenai prospek perdamaian dan kondisi Papua. Data diambil dari visi-misi masing-masing pasangan calon dan perdebatan politik jelang Pilpres 2024.

Peneliti Pusat Riset Politik BRIN, Rosita Dewi,  menyebut paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menjadi paslon yang paling banyak menyinggung Papua dalam visi-misinya. Tercatat ada 15 kata Papua dalam dokumen visi-misi tersebut.

"Ada segmen tersendiri untuk Papua pada pasangan calon nomor urut pertama ini dengan jargon Papua Pemerataan Sempurna," kata Rosita dalam pernyataan olitical Outlook 2024 yang dikutip di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Rosita menyampaikan, visi-misi khusus Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar untuk Papua adalah pendekatan dialog dan pemberdayaan masyarakat untuk penyelesaian konflik, pembangunan hijau dan berkelanjutan, industrialisasi, mendorong ketahanan pangan, revitalisasi pelabuhan.

Baca Juga: Lukas Enembe Meninggal, Masyarakat Papua Diimbau Naikkan Bendera Setengah Tiang

Kemudian melanjutkan pembangunan jalan trans Papua, pengaspalan lebih dari 1.700 kilometer jalan trans Papua, mengoptimalkan kolaborasi BUMN transportasi dan swasta untuk menurunkan biaya logistik, serta mengoptimalkan Bandara Mozes Kilangin.

Paslon tersebut juga berjanji untuk menurunkan durasi pengiriman barang Jawa-Timika-Pegunungan Tengah, memastikan kehadiran puskesmas dan puskesmas pembantu di seluruh wilayah Papua, memastikan sekolah-sekolah dari tingkat dasar hingga menengah atas yang berkualitas dibangun, memastikan talenta dari Papua ikut terlibat aktif, dan mengembangkan jaringan telekomunikasi serta internet murah.

Sementara paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut hanya menuliskan satu kata Papua dalam dokumen visi-misi mereka. Papua sekali disebut dalam profil calon presiden Prabowo Subianto.

"Kata Papua hanya ada pada profil yang menjelaskan bagaimana jasa Prabowo Subianto dalam pembebasan sandera di Mapenduma," kata Rosita.

Meskipun demikian, kendati tidak menyebutkan kata Papua, Rosita menilai ada keterkaitan program Prabowo-Gibran dalam melakukan sinergi pendekatan sejarah, budaya, kearifan lokal, dan sosial ekonomi di daerah-daerah yang rawan konflik serta rentan isu separatisme.

Sementara pada paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, BRIN menemukan terdapat tiga kata Papua dalam dokumen visi-misi mereka, termasuk di bagian daftar isi.

"Mereka prioritasnya adalah pembangunan asimetris untuk Papua. Jadi, bagaimana pengentasan kemiskinan dan upaya menyejahterakan orang Papua," kata Rosita dikutip Antara.

Menurut Ganjar-Mahfud, kebijakan fiskal dan pembangunan asimetris untuk Papua adalah mengurangi kesenjangan ekonomi-sosial karena perbedaan dalam pertumbuhan, pengembangan, dan akses terhadap sumber daya antardaerah melalui retribusi sumber daya, investasi infrastruktur, insentif pajak.

Dukungan khusus untuk Papua dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, mengurangi kemiskinan, dan memperbaiki taraf hidup warga hingga yang paling membutuhkan.

Rosita melanjutkan, selain meneliti visi-misi, Pusat Riset Politik BRIN juga menyoroti strategi perdamaian untuk Papua masing-masing paslon dalam debat calon presiden.
Anies-Muhaimin menyatakan bahwa masalah di Papua bukan hanya kekerasan, tetapi ketidakadilan.

Paslon ini pun menawarkan tiga solusi untuk mengatasi persoalan di Papua, yaitu penyelesaian hak asasi manusia (HAM) secara tuntas, mencegah pengulangan pelanggaran-pelanggaran HAM, dan melakukan dialog.


 

Sebaliknya, Prabowo-Gibran menilai akar persolan di Papua adalah separatisme dan hal tersebut terjadi karena campur tangan pihak asing.

"Penekanan paslon 2 bagaimana campur tangan asing itu selalu ingin untuk disintegrasi Indonesia. Tawaran solusinya adalah menegakkan hukum, memperkuat aparat-aparat di situ, dan mempercepat pembangunan ekonomi, serta melanjutkan program-program dari Presiden Jokowi," kata Rosita.

Sementara itu, Ganjar-Mahfud menyebut akar persoalan di Papua adalah karena tidak adanya dialog. Mereka pun menawarkan solusi untuk duduk bersama menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di Papua.

Baca Juga: Jelang Debat Cawapres kedua di JCC, Begini Persiapan Muhaimin, Mahfud dan Gibran

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x