Setelah itu, kata Juli, Prabowo membagi-bagikan uang kepada anak-anak yang ada di Cilincing berupa pecahan Rp100 ribu.
"Anak-anak kecil doang, seratus ribu. Anak-anak sini pada ngeroyok semua," ujar Juli.
Baca Juga: TKN Respons Soal Dugaan Babinsa Data Warga Cilincing Usai Kunjungan Prabowo
Ia juga mengatakan bahwa orang yang membagikan uang adalah ajudan Prabowo. Setelah itu, Juli mengaku dimintai data KK dan KTP oleh orang berseragam TNI.
"Diambil KTP sama KK, nggak tahu, Babinsa yang ngambil, orang ABRI berseragam loreng-loreng," kata Juli.
"Iya (dimintai data -red), 'entar ada ya, Bu' katanya," ujar Juli menirukan ucapan pendata yang diduga aparat TNI itu.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Habiburokhman, menerangkan bahwa tak ada hubungan langsung antara TKN Prabowo-Gibran dengan Babinsa.
"Kami nggak ngerti ada yang menuduh bahwa Babinsa melakukan pendataan, tidak ada hubungan kami (TKN) dengan Babinsa," ujarnya, Selasa (2/1/2023) dikutip dari cuplikan Kompas TV.
"Pak Prabowo tidak bisa memerintahkan Babinsa untuk melakukan pendataan, jadi sepertinya fitnah," sambungnya.
Di sisi lain, Kapuspen TNI Brigjen Nugraha Gumilar mengatakan bahwa pendataan warga di Cilincing tersebut dilakukan oleh Universitas Pertahanan sebagai bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Pengambilan KTP dan KK oleh Babinsa dalam rangka pendataan rumah warga yang akan dibedah oleh Unhan Kemhan RI sebagai bentuk kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi atau pengabdian kepada masyarakat," terangnya, dikutip dari cuplikan Kompas Petang, Selasa (2/1/2024).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.