Sebab, hanya sepertiga APBN yang dapat digunakan membiayai pembangunan, padahal program kerja pasangan calon (paslon) butuh biaya tinggi.
Gibran menjawab dengan mengatakan bahwa tidak semuanya harus menggunakan APBN.
“Contoh, IKN, banyak yang gagal paham. Tidak 100 persen pembangunan IKN menggunakan APBN, yang digunakan hanya 20 persen, sisanya invetasi swasta dan luar negeri,” jawab Gibran.
Menurutnya, kedua sektor tersebut sama-sama penting dan harus dilaksanakan secara paralel.
“Dua-duanya penting dan harus dijalankan secara paralel, karena untuk menuju Indonesia emas dibutuhkan generasi emas, kita butuh future talents yang menguasai future skills.”
Ia juga menjawab tanggapan Cak Imin yang menyoroti pembangunan IKN. Menurut Gibran, Cai Imin tidak konsisten.
“Saya ingat sekali Gus Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN. Ini gimana ini, nggak konsisten.”
Baca Juga: Mahfud MD 'Senggol' Gibran Soal Anggaran IKN: Belum Ada Satu Pun Investor yang Masuk, Sebutkan!
“Dulu mendukung, sekarang jadi nggak mendukung karena menjadi wakilnya Pak Anies yang mengusung tema perubahan,” tambahnya.
Ia kemudian menegaskan bahwa IKN bukan hanya membangun bangunan pemerintah tapi juga simbol pemerataan di Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.