"Tampaknya Pak Prabowo belum move on. Bukannya adu gagasan untuk ke depan, justru menyerang personal dengan mengungkit-ungkit masa lalu. Ini tidak baik dan tidak dewasa," katanya.
Sebelumnya, Prabowo menyebut Anies, capres nomor urut 1, tidak akan menjadi gubernur DKI Jakarta jika demokrasi di Indonesia tidak berjalan dan dirinya tidak mengusungnya.
Pernyataan Prabowo tersebut merupakan tanggapan terhadap pernyataan Anies yang menyebut publik tidak percaya pada proses demokrasi di Indonesia saat ini.
Ketika berbicara mengenai demokrasi, menurut Anies, minimal ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu kebebasan berbicara, adanya oposisi yang bebas mengkritik pemerintah, dan pemilu yang netral, transparan, jujur serta adil.
Menurut Prabowo, pernyataan Anies yang menyebut publik tidak percaya proses demokrasi saat ini adalah sesuatu yang berlebihan.
“Mas Anies, Mas Anies, saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan,” kata Prabowo.
“Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu. Mas Anies dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa.”
Prabowo kemudian mengungkit dirinyalah yang mengusung Anies untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Baca Juga: Butuh Lebih Detail dari Anies, Prabowo, Ganjar Soal Cara Tekan Korupsi Agar Ekonomi Naik
“Saya yang mengusung Bapak,” tegasnya.
“Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin Anda jadi gubernur. Kalau Jokowi diktator Anda tidak mungkin jadi gubernur. Saya waktu itu oposisi, Anda ke rumah saya, kita oposisi, Anda terpilih,” beber Prabowo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.