Kompas TV nasional rumah pemilu

Pakar Psikologi Politik: Makan Siang Presiden Jokowi dan Bacapres Bisa Dilihat dari 2 Pengertian

Kompas.tv - 31 Oktober 2023, 05:50 WIB
pakar-psikologi-politik-makan-siang-presiden-jokowi-dan-bacapres-bisa-dilihat-dari-2-pengertian
Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto makan siang bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023). (Sumber: X/Twitter @jokowi)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Deni Muliya

Ia lantas menggarisbawahi perbedaan kampanye negatif dengan kampanye hitam (black campaign). 

"Dalam kampanye ada serang-menyerang itu kan hal yang biasa, jadi kalau dalam kampanye ada negatif campaign, asal bukan black campaign, fitnah, sifatnya adu domba dan memecah belah kita," urainya.

Hamdi lantas mengingatkan masyarakat untuk menjaga demokrasi dengan mengawasi penguasa atau petinggi negara..

"Kalau tadi kita anggap sebagai janji atau komitmen dari presiden untuk menjaga netralitas, itu harus kita awasi," tegasnya.

Ia pun menyarankan masyarakat untuk tidak percaya buta dengan politisi maupun aparat pemerintahan.

"Kita tidak boleh, dalam demokrasi juga tidak ada semacam percaya buta, tugas kita adalah tetap mengawasi, menaruh harapan tapi juga tidak boleh, rasonable doubt, keraguan yang beralasan, bahwa suatu saat kalau tidak kita awasi, bisa saja hal-hal yang dikomitmenkan sebagai netral itu di lapangan tidak jalan," ungkapnya.

Sebagaimana telah diberitakan, Presiden Jokowi mengundang tiga bacapres, yakni Anies, Ganjar, dan Prabowo untuk makan siang di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Salah satu isi pembahasan dalam pertemuan tersebut adalah soal netralitas presiden dan aparatur sipil negara.

Anies mengaku mengatakan harapan masyarakat agar Presiden netral dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.

"Kami sampaikan kepada beliau bahwa kami sering bertemu dengan orang-orang yang sayang kepada Pak Presiden, dan mereka-mereka yang sayang ini menitipkan pesan untuk Bapak Presiden bisa menjaga netralitas dan menegaskan kepada seluruh aparat untuk menjaga netralitas di dalam Pilpes/Pemilu," kata Anies kepada wartawan, Senin (30/10). 

Anies menyebut, Presiden Jokowi mengaku akan mengumpulkan semua pejabat pemerintahan, serta Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Indonesia (Polri) untuk menyerukan netralitas di Pilpres 2024.

"Tadi beliau sampaikan bahwa beliau memang mengumpulkan pejabat, gubernur, bupati, bahkan akan mengumpulkan TNI/Polisi dan semua aparat untuk netral," jelas Anies.

Senada, bacapres Ganjar Pranowo juga membenarkan adanya pembahasan soal netralitas jelang Pilpres 2024.

"Ya kita bicara soal netralitas tadi," jawab Ganjar kepada wartawan.

"Tugas kita, yok kita jaga bersama-sama Pemilu ini damai, para aparaturnya betul-betul imparsial, semua bisa berjalan dengan fair (adil) dan kita bisa saling menjaga," kata Ganjar.

Ia pun menegaskan pentingnya netralitas dalam demokrasi, saat ditanya wartawan.

"Ya penting lah. Demokrasi kalau tidak ada netralitas jadi sangat parsial pasti menjadi berat sebelah," tegasnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x