JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) menyebut sejumlah kriteria bakal cawapres yang baik, usai temui bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Saat ditanya wartawan, JK mengungkapkan dua kriteria yang mesti dipenuhi oleh orang yang akan menjadi wapres di Republik Indonesia, jabatan yang pernah ia emban sebelumnya.
"Pertama pasangan itu, wapres itu, harus siap untuk jadi presiden in case (apabila) ada masalah, jadi setara, harus punya kemampuan yang sama," kata JK di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (7/10/2023).
Kedua, kata JK, seorang wapres harus mempunyai track record atau rekam jejak yang baik.
"Pasangannya harus berbeda pengetahuannya, jangan kalau sama. Harus saling mengisi," ucapnya.
Selain kriteria cawapres, JK juga menyebutkan beberapa kriteria capres yang dibutuhkan Indonesia mendatang.
"Saya punya kriteria begini, orangnya tentu mempunyai leadership, mempunyai kecerdasan, orang teguh pada pendirian, punya pengalaman, saya kira semua itu dapat dipenuhi oleh Anies," ungkap JK.
Baca Juga: Jusuf Kalla Bagikan Strategi Menang Pilpres ke Anies Baswedan: Saya kan 3 Kali Ikut, Tak Mudah
Ia menilai Anies yang pernah berkiprah sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014-2016, Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, dan Rektor Universitas Paramadina Jakarta, menunjukkan adanya kepemimpinan yang baik.
"Kalau tidak ada pengalaman, bagaimana memimpin bangsa ini?" ujarnya.
JK juga mengaku memberikan sejumlah strategi untuk memenangkan pemilihan umum presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang, di antaranya melihat wilayah yang potensial dan menunjukkan orisinalitas atau jati diri kepada masyarakat.
"Tentu lihat di mana wilayah-wilayah yang potensial, tentu berikanlah original (originalitas) kalau cinta kepada ummat bagaimana, kalau punya pengalaman bagaimana, bukan dibuat-buat," katanya.
Baca Juga: Kriteria Presiden Menurut JK Dipenuhi Anies Baswedan: Cerdas hingga Punya Pengalaman Leadership
Saat ditanya wartawan, apakah kriteria itu sudah dipenuhi Anies, JK dengan tegas membenarkannya.
"Iya. Kalau tidak punya leadership bagaimana bisa jadi menteri, jadi gubernur, bagaimana bisa jadi rektor. Punya kecerdasan saya kira tentu, kalau punya track record, ada masalah nggak selama ini? Kan nggak ada," kata JK.
Selain itu, ia juga menekankan tentang masalah moral, misalnya korupsi, yang tidak terbukti dilakukan oleh Anies dalam isu Formula E.
JK pun mengaku memberikan beberapa strategi memenangkan Pilpres berdasarkan pengalamannya selama ini.
"Saya kan 3 kali ikut pemilu, tidak mudah, memang tidak mudah. Tapi pengalaman-pengalaman itu kita bicarakan apa berubahnya," katanya.
Baca Juga: Anies Baswedan dan Jusuf Kalla Bertemu Sabtu Pagi, Terungkap Ini yang Dibahas
Selain strategi memenangkan pemilu, JK juga mengungkapkan isi pembicaraannya dengan Anies yang menurutnya lebih detail daripada pembicaraan sebelumnya saat bersama Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Jadi kita membicarakan hal-hal kebangsaan kita, sama dengan apa yang saya bicarakan dengan Puan dan Prabowo, tapi ini lebih mendetail lah, apa yang harus kita lakukan untuk bangsa ini," ungkap JK.
Ia menilai Anies dan dua bacapres lainnya sebagai pejuang yang akan menentukan nasib bangsa.
"Tentunya juga melihat ke depan apa yang baik, karena Pak Anies dan teman-teman ini pejuang untuk kita semua, nasib kita ditentukan oleh salah satu daripada 3 (bacapres) ini, dan semuanya penting," ujarnya.
Sebelum kedatangan Anies, Puan juga telah menyambangi kediaman pribadi JK pada Rabu (4/10/2023) untuk membahas kondisi bangsa dan tantangan di masa depan.
Sementara itu, Prabowo yang merupakan bacawapres Koalisi Indonesia Maju telah bersilaturahmi pada 2 Mei 2023.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.