Saat ditanya wartawan, apakah kriteria itu sudah dipenuhi Anies, JK dengan tegas membenarkannya.
"Iya. Kalau tidak punya leadership bagaimana bisa jadi menteri, jadi gubernur, bagaimana bisa jadi rektor. Punya kecerdasan saya kira tentu, kalau punya track record, ada masalah nggak selama ini? Kan nggak ada," kata JK.
Selain itu, ia juga menekankan tentang masalah moral, misalnya korupsi, yang tidak terbukti dilakukan oleh Anies dalam isu Formula E.
JK pun mengaku memberikan beberapa strategi memenangkan Pilpres berdasarkan pengalamannya selama ini.
"Saya kan 3 kali ikut pemilu, tidak mudah, memang tidak mudah. Tapi pengalaman-pengalaman itu kita bicarakan apa berubahnya," katanya.
Baca Juga: Anies Baswedan dan Jusuf Kalla Bertemu Sabtu Pagi, Terungkap Ini yang Dibahas
Selain strategi memenangkan pemilu, JK juga mengungkapkan isi pembicaraannya dengan Anies yang menurutnya lebih detail daripada pembicaraan sebelumnya saat bersama Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Jadi kita membicarakan hal-hal kebangsaan kita, sama dengan apa yang saya bicarakan dengan Puan dan Prabowo, tapi ini lebih mendetail lah, apa yang harus kita lakukan untuk bangsa ini," ungkap JK.
Ia menilai Anies dan dua bacapres lainnya sebagai pejuang yang akan menentukan nasib bangsa.
"Tentunya juga melihat ke depan apa yang baik, karena Pak Anies dan teman-teman ini pejuang untuk kita semua, nasib kita ditentukan oleh salah satu daripada 3 (bacapres) ini, dan semuanya penting," ujarnya.
Sebelum kedatangan Anies, Puan juga telah menyambangi kediaman pribadi JK pada Rabu (4/10/2023) untuk membahas kondisi bangsa dan tantangan di masa depan.
Sementara itu, Prabowo yang merupakan bacawapres Koalisi Indonesia Maju telah bersilaturahmi pada 2 Mei 2023.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.