Baca Juga: Reaksi Jokowi Ditanya Siswi SD Kenapa Ibu Kota Negara Tidak di Papua
Kemudian, jika isu pelanggaran HAM, penguatan peran Komnas HAM di Papua dan optimalisasi mekanisme HAM bagi Papua segera dijalankan.
"Sementara isu ketidakadilan pembangunan dijawab dengan akselerasi pembangunan berkualitas, termasuk oleh aktor-aktor yang memahami Papua. Tidak sebagaimana yang tergambar dalam Badan Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang dipimpin Wakil Presiden Maruf Amin," ujarnya.
Hendardi menambahkan, persoalan Papua bukan melulu persoalan ketidakadilan ekonomi dan pembangunan, tetapi soal martabat orang Papua, soal ketidakdilan politik dan kemanusiaan.
"Papua semestinya dipandang sebagai persoalan serius yang menuntut perhatian pemerintah secara serius, sungguh-sungguh dan berkelanjutan," pungkasnya.
Adapun pernyataan Presiden Jokowi tersebut disampaikan ketika menjawab pertanyaan awak media terkait situasi Papua secara keseluruhan saat mengunjungi Waibu Agro Eduwisata, Kabupaten Jayapura, Papua, yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (7/7/2023).
Baca Juga: Pembebasan Pilot Susi Air, Jokowi: Pemerintah Tidak Diam!
Presiden Jokowi mengajak masyarakat jangan selalu melihat negatif terhadap Papua.
Salah satunya mengenai industri kreatif anak-anak muda Papua.
Presiden juga menilai Papua 99 persen tidak ada masalah dan menekankan Papua aman.
"Karena memang secara umum, 99 persen ini enggak ada masalah. Jangan masalah yang kecil dibesar-besarkan. Semua di tempat, di manapun di Papua kan juga aman-aman saja. Kita karnaval juga aman, kita ke sini juga enggak ada masalah. Jangan yang dibesarkan yang negatif-negatif, itu merugikan Papua sendiri," ujar Jokowi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.