Kompas TV nasional humaniora

25 Juni BJ Habibie Lahir, Presiden RI Tersingkat dengan Prestasi Terlengkap

Kompas.tv - 25 Juni 2023, 07:00 WIB
25-juni-bj-habibie-lahir-presiden-ri-tersingkat-dengan-prestasi-terlengkap
 Presiden ketiga RI BJ Habibie melambaikan tangan saat akan menghadiri Sidang Tahunan MPR Tahun 2015 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2015).  (Sumber: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Hariyanto Kurniawan

Setahun kemudian, ia melanjutkan studi teknik penerbangan selama 10 tahun di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule (RWTH), Aachen, Jerman atas biaya sendiri. Karena kepintarannya, Habibie meraih 2 gelar sekaligus yaitu Diplom Ingenieur pada tahun 1960 dan Doktor Ingenieur pada tahun 1965 dengan predikat summa cum laude.


Di Jerman lah, namanya mulai dikenal luas. Soeharto yang baru naik ke tampuk kekuasaan, ingin segera membawa Habibie ke tanah air dan ikut dalam pembangunan yang dia rancang. Menurut pengakuannya, Habibie hanya ingin membuat pesawat terbang bukan pesawat perang.

"Saya hanya mau buat kapal terbang, dan tidak mau buat kapal perang," kata Habibie saat memberikan sambutan pada acara Penganugerahan Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA) 2017 di kediamannya, Patra Kuningan, Jakarta, Selasa 15 Agustus 2017 silam.

Soeharto setuju dan Habibie pun membuat tim pada 1973. Baru pada 1983, Habibie masuk kabinet menempati posisi sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi dalam Kabinet Pembangunan V, hingga tahun 1988.

Baca Juga: 5 Peristiwa Penting pada 25 Juni: Lahirnya BJ Habibie hingga Meninggalnya Michael Jackson

Pada periode berikutnya, Kabinet Pembangunan VI, Habibie kembali ditunjuk menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi, hingga 1993. Untuk ketiga kalinya, pada tahun 1993, Habibie kembali diangkat menjadi menteri untuk posisi Menteri Negara Riset dan Teknologi di Kabinet Pembangunan VII hingga tahun 1998, sebelum diangkat menjadi wakil presiden. Selama di kabinet, posisinya selalu berkaitan dengan teknologi.

Namun di masanya pula, dia berhasil membangun PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), PT Pindad, dan PT PAL yang eksis sampai sekarang. Di tangan Habibie pula, IPTN mulai memproduksi pesawat terbang, seperti CN-235 dan N-250. Selain itu, dia juga memegang puluhan jabatan lain yang sebagian besar berkaitan dengan teknologi pula, misalnya Kepala Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) dan Ketua ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia). 

Meski memiliki jabatan presiden tersingkat, tapi dia adalah salah satu sosok yang paling lama di pemerintahan dengan torehan prestasi yang juga panjang. Habibie meninggal di Jakarta pada 11 September 2019 dalam usia 83 tahun di Rumah Sakit Angkatan Darat.

Saat jenazahnya dibawa dalam iring-iringan melaju ke arah Taman Makam Pahlawan Kalibata, masyarakat di pinggir jalan menyemut untuk memberi penghormatan terakhir.   


 


   




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x