Dia pun berharap akan lahir tokoh-tokoh umat yang mempunyai pribadi layaknya pribadi Buya Syafii.
Adapun acara Wirid Kebangsaan ini digelar disamping untuk mengenang setahun wafatnya Buya Syafii, juga dalam rangka meramaikan dua dekade Maarif Institute.
Acara yang diselenggarakan bekerja sama dengan SaRanG Buiding dan Anak Panah tersebut meliputi orasi kebudayaan, pameran lukisan, pameran foto, pameran koleksi beberapa barang pribadi Buya Syafii, dan diskusi buku.
Terkait pameran foto-foto Buya Syafii yang ditampilkan menyiratkan jejak langkah dan titik kisar perjalanannya dari Sumpur Kudus, sebuah kampung di Minangkabau yang menyimpan peristiwa-peristiwa penting sejarah bangsa, sampai menjadi tokoh nasional yang dikenal dunia.
Sementara dalam orasi budaya, budayawan kondang, Butet Kertaradjasa melukiskan sosok Buya Syafii sebagai pemikir bangsa dan cendekiawan bersahaja.
Menurutnya, nyala api perjuangan Buya Syafii perlu diteruskan oleh anak-anak Indonesia.
Dalam acara itu, Maarif Institute juga meluncurkan dua buku obituari Buya Syafii, berjudul, "Nyala Abadi Suluh Bangsa" (Kompas, Mei 2023) dan "Guru Bangsa Penembus Batas" (IBtimes, Mei 2023).
Penerbitan dua buku ini merupakan wujud usaha keras untuk merekam riwayat intelektualisme Buya melalui kacamata orang lain.
Acara yang dihadiri tidak kurang dari 100 orang peserta ini diharapkan bisa menjadi energi baru dalam upaya menyosialisasikan gagasan dan cita-cita sosial Buya Syafii.
Yakni baik di ranah keislaman, kebangsaan yang mengusung nilai-nilai keterbukaan, kesetaraan dan kebinekaan yang dapat diwariskan kepada anak-anak bangsa wawasan tentang kebangsaan, kebinekaan, dan dapat mendorong hubungan sosial yang harmonis dan bebas diskriminatif.
Baca Juga: Merawat Pemikiran Buya Syafii Maarif tentang Islam, Toleransi dan Pancasila
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.