Pemerintah, kata Ma'ruf, segera membenahi sistem perencanaan, pengawasan, sumber daya manusia untuk mencegah penyimpangan kembali terjadi.
“Semuanya harus kita bereskan, (terutama) aspek-aspek yang menyebabkan terjadinya (penyimpangan). Jadi dengan mengedukasi (SDM), membuat pencegahan, (menyempurnakan) peraturan, dan lain sebagainya,” tandasnya.
Sebagai informasi, tol Langit merupakan istilah dari proyek Palapa Ring yang di dalamnya terdapat penggunaan satelit dengan tujuan pemerataan kualitas internet di seluruh Indonesia.
Proyek ini diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 14 Oktober 2019 lalu.
Adapun proyek pengadaan BTS 4G BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang kini tengah bermasalah karena kasus korupsi merupakan bagian dari program Tol Langit.
Proyek BTS 4G dianggap bermasalah karena diduga terjadi penyalahgunaan dan penyelewengan dana, sehingga banyak pembangunan menara BTS yang mangkrak.
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bahkan telah menghitung kerugian negara dalam kasus korupsi proyek ini dengan total kerugian negara mencapai Rp 8 triliun.
Dalam kasus ini, penyidik Kejaksaan Agung telah menahan tersangka Johnny G. Plate yang saat itu menjabat sebagai Menkominfo sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan BTS BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika periode 2020-2022.
Selain Johnny Plate, Kejagung telah menetapkan lima orang tersangka lain dalam kasus tersebut, yakni Direktur Utama BAKTI Kemenkominfo Anang Achmas Latif (AAL), Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia Galubang Menak (GMS).
Kemudian tenaga ahli Human Development Universitas Indonesia tahun 2020 Yohan Suryanto (YS), Mukti Ali (MA) dari PT Huawei Technology Investment, dan Komisaris PT Solitchmedia Synergy Irwan Hermawan (IH).
Baca Juga: Mahfud Upayakan Proyek BTS Kominfo Tetap Jalan Sesuai Arahan Jokowi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.