JAKARTA, KOMPAS.TV - Noviana Indah Susanti, warga Cimahi, Jawa Barat menjadi korban perdagangan manusia ke Myanmar.
Noviana satu dari 20 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terjebak lamaran kerja dengan gaji yang besar di luar negeri.
Ayah Noviana, Djoko Suprijanto menjelaskan awal putrinya terjebak lamaran kerja hingga tertahan di Myawaddy, wilayah yang disebut dikuasai pemberontak di Myanmar.
Proses administrasi Noviana untuk kerja ke luar negeri tergolong sangat cepat. Paspor untuk Noviana dibuatkan oleh agen pengirim tenaga kerja.
Baca Juga: Angkat Bicara soal 20 WNI yang Disekap di Myanmar, Mahfud MD: Identitas Pelaku Diketahui!
Menurut Djoko lamaran tersebut didapat putrinya dari media sosial. Gaji yang ditawarkan sangat besar, mencapai Rp25 juta.
"Pekerjaannya customer service marketing online di Thailand," ujar Djoko di program Rosi KOMPAS TV "Penyekapan TKI di Myanmar," Kamis (4/5/2023).
Djoko menyatakan dirinya sempat berdebat dengan Noviana lantaran agen tenaga kerja tidak membuat visa kerja dan izin tinggal.
Saat keberangkatan Djoko meminta agar komunikasi tetap terjaga. Tujuannya untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: 20 WNI Diduga Jadi Korban Perdagangan Orang di Myanmar: Ditipu, Disekap, Diperbudak hingga Disiksa
Di minggu keempat setelah keberangkatan, Noviana baru berkomunikasi dengan dirinya. Itupun dengan waktu yang singkat.
Tiga hari setelah komunikasi pertama, Noviana menjelaskan dirinya seakan terjebak oleh lamaran kerja ilegal.
Sedari awal dirinya mengaku bekerja di Thailand, namun Noviana kini berada di Myanmar dan dipekerjakan untuk melakukan penipuan secara daring atau online scamming dengan target warga Amerika Serikat dan Eropa. Mereka kerap disiksa jika tak bisa mencapai target penipuan.
"Hari ketiga setelah komunikasi awal itu, Indah bilang Pak maafin Indah kayanya Indah korban perdagangan manusia. Kerja 19 jam terus gaji belum bisa dijanjikan. Dia bilang kayanya Indah nggak tahu bisa balik lagi atau enggak," ujar Djoko.
Djoko menjelaskan sebelum berangkat ke Thailand, Noviana dan TKI lainnya menginap di Bekasi. Empat minggu saat keberangkatan ternyata Noviana lebih banyak berkomunikasi dengan pamannya.
Baca Juga: Cerita Keluarga Korban Perdagangan Orang di Myanmar: Terakhir Komunikasi 23 April 2023
Dalam komunikasi tersebut, Noviana menjelaskan perjalanannya hingga tiba di daerah Myawaddy, Myanmar.
Setelah tiba di Bandara Internasional Don Mueang, Thailand Noviana dijemput dengan mobil van dengan kaca gelap.
Di daerah perbatasan Thailand-Myanmar Noviana mengaku sempat menginap semalam. Keesokan harinya baru diberangkatkan ke Myanmar.
"Komunikasi dengan pamannya dibawa pakai mobil van berkaca hitam, terdengar juga ada larangan untuk telepon," ujar Djoko.
Baca Juga: Presiden Jokowi Update Nasib 20 WNI di Myanmar: Kita Usaha Untuk Evakuasi Mereka!
Djoko menjelaskan kondisi putrinya tidak seperti orang lain. Sejak umur 20 tahun, kantong empedu Noviana sudah diangkat dan nutrisi yang masuk dalam tubuh harus terpenuhi.
"Kenapa Novi ini nekat berangkat karena terdesak oleh situasi kondisi sosial ekonomi. Karena dia ini orang tua tunggal menghidupi satu anak yang dititipkan ke saya," ujar Djoko.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.