JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia atau MUI Din Syamsuddin turut menyoroti aksi penembakan yang terjadi di kantor MUI Pusat, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Din Syamsuddin mengaku prihatin atas insiden penembakan yang terjadi siang tadi. Dia pun menyebut peristiwa di Kantor MUI Pusat itu menunjukkan bahwa Islamofobia nyata.
"Sungguh memprihatinkan itu terjadi, apalagi saat umat Islam masih merayakan Idulfitri. Patut diduga pelakunya terpapar Islamofobia," kata Din Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
"Tindakan yang menyasar kantor lembaga (MUI) akan mudah dipahami sebagai bermotif kebencian terhadap MUI atau Islam. Maka jelas Islamofobia itu ada dan nyata."
Dia berujar, kejadian tersebut mengingatkannya pada seputar tahun 1965 lalu, kala sering terjadi perusakan masjid dan musala, serta penyerangan terhadap ulama dan zuama.
"Seperti masa itu, kita pun sekarang merasa living years dangerously atau hidup pada tahun-tahun bahaya," tegasnya.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menyebut, tindakan berupa penyerangan atau perusakan terhadap masjid atau musala atau tokoh Islam seperti yang terjadi di beberapa tempat akhir-akhir ini dapat dipersepsikan sebagai tindakan sistematis dan tendensius.
Sebab itu, dia pun mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penembakan di kantor MUI Pusat tersebut.
"Kepada Polri, harus mampu menangkap pelakunya dan mengungkap siapa dalang yang bermain di balik layar," ujarnya.
Baca Juga: Wapres Prihatin atas Insiden Penembakan di Kantor MUI Pusat, Minta Polri Usut Tuntas
Di sisi lain, Din Syamsuddin mengimbau kepada umat Islam untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh insiden penembakan yang terjadi di Kantor MUI Pusat.
"Sehubungan dengan itu, kepada umat Islam agar tenang dan jangan terpancing. Karena boleh jadi, kejadian demikian merupakan bagian dari upaya provokasi agar umat Islam bereaksi membalas dendam," jelasnya.
"Lebih baik diam sambil mencermati apa ujung dari peristiwa itu."
Diberitakan sebelumnya, penembakan di kantor MUI Pusat terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Pelaku berinisial M (60) yang merupakan warga Lampung.
Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam menyebut insiden penembakan itu mengakibatkan dua orang resepsionis di lokasi mengalami luka-luka.
Satu korban bernama Bambang mengalami luka tembak di punggung. Satu korban lainnya bernama Tri mengalami luka di tangan akibat pecahan kaca.
Sementara itu, pelaku setelah melakukan aksi penembakan sempat diamankan oleh petugas.
Kendati demikan, pelaku pingsan setelah dibekuk oleh petugas sekuriti gedung MUI dan dibawa ke Puskesmas Menteng. Namun, saat diperiksa dokter puskesmas, pelaku dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga: Ketua MUI Bidang Fatwa Sebut Pelaku Lepaskan 3 Kali Tembakan saat Beraksi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.