"Kami harus hidup sederhana karena waktu kami terbagi dua, untuk mencari nafkah dan sibuk berorganisasi. Saya sendiri ditambah dengan kesibukan untuk menyelesaikan disertasi S3," terangnya.
Perbedaan selisih harga Rp39 ribu menurut Sigit bernilai bagi orang yang punya uang pas-pasan ketika mudik.
"Untung saja saya bisa membayar saat itu. Bisa saja saya sedang dalam kondisi tidak membawa uang yang cukup, dan ini bisa terjadi pada pemudik-pemudik lain. Itu yang melatarbelakangi cuitan pertama saya," ungkapnya.
Baca Juga: Kronologi Kasus Getok Harga RM Hadea di Rest Area Km 86A Tol Cipali yang Diviralkan Politikus PSI
Menurutnya, tindakan karyawan RM Hadea tetap tak bisa dibenarkan karena tak memberinya bon setelah makan.
"Perilaku karyawan semacam ini bisa menghancurkan kepercayaan pada UMKM, karena itu harus ada standar operasional seperti daftar harga dan bon pembelian, dan pembeli diperbolehkan membayar sebelum makan," jelasnya.
Ia pun berharap kasus yang menimpanya itu menjadi pelajaran bagi pengguna jalan tol lain maupun pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Sigit pun meminta maaf kepada publik yang tidak berkenan dengan cuitannya.
"Untuk yang tidak berkenan dengan cuitan saya, perkenankan saya menyampaikan permohonan maaf, demikian juga pada semua netizen Indonesia yang mungkin dibuat lelah dengan kontroversi cuitan saya," pungkasnya.
Di sisi lain, pemilik RM Hadea Devi Nur melalui akun @devinur098 juga menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang muncul karena pelayanan tokonya.
"Selamat siang, saya Devi atas nama RM Hadea memohon maaf atas kericuhan yang terjadi baru-baru ini. Terima kasih banyak untuk semua pihak atas perhatian yang diberikan kepada RM Hadea," ungkapnya, Selasa (25/4).
"Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kami agar RM Hadea lebih baik lagi ke depannya," imbuhnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.